JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Wakil Bupati (Wabup) Barito Kuala (Batola), H. Rahmadian Noor, hadiri diskusi kelompok terarah (FGD) sekaligus pembentukan Tim Optimalisasi Pelaksanaan Inpres Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Selasa (20/04/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Emerald Hotel Mercure Banjarmasin ini, juga dihadiri kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, serta Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Konstruksi (Gapensi) Batola.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Banjarmasin, Opik Taufik menyampaikan, pihaknya bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Batola, menggagas acara ini, agar bisa bertemu sekaligus berdiskusi langsung, terkait langkah-langkah strategis penerapan Inpres tersebut.
Di mana dalam aturan ini, seluruh daerah seyogianya ada regulasi terkait pelaksanan BPJamsostek di masing-masing daerah.
Baca Juga : Bupati Noormiliyani Inginkan Para Petani Batola Tergabung dalam BPJamsostek
Opik menyampaikan, untuk Batola sudah ada peraturan yang mengatur soal ketenagakerjaan, yakni Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Namun dinilainya, masih banyak non ASN, tenaga kontrak harian atau harian lepas SKPD yang belum mendapat perlindungan BPJamsostek.
“Kita berharap dengan terbentuknya Tim Optimalisasi bisa meningkatkan angka kepesertaan,” papar Opik.
Ia berharap melalui kerja sama ini bisa merangkul para pekerja mandiri, petani, serta karyawan perusahaan yang ada di Batola.
Peraturan baru ini mendapat dukungan Wabup Batola, dan menginginkan bisa bersama-sama mengimplementasikannya, agar manfaatnya dirasakan masyarakat.
“Melalui FGD ini dapat dilaksanakan pelayanan terpadu satu pintu, sehingga keikutsertaan karyawan dapat menjadi salah satu dokumen kelengkapan izin,” harapnya.
Pj. Sekda Batola, H. Abdul Manaf, yang juga berhadir dalam acara ini berpandangan, tenaga non ASN atau tenaga harian lepas merupakan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat, mengingat keberadaannya sangat dibutuhkan dalam menutupi kebutuhan tenaga dari ketidakseimbangan antara rekrutan ASN dengan jumlah pensiun.
“Kita akan sangat kesulitan jika tidak ada tenaga harian lepas ini. Karenanya sangat penting untuk kita perhatikan pula kesejahteraan mereka,” tegasnya
Editor : Ahmad MT