Pemkab Tanbu Terus Berupaya Atasi Kelangkaan Elpiji

Elpiji

JURNALKALIMANTAN.COM, BATULICIN -Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) terus berupaya mengatasi sulitnya ketersediaan Elpiji. Kesulitan ketersediaan salah satu bahan bakar untuk kebutuhan dapur ini disebabkan faktor jalan masih diperbaiki.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) Tanbu, H Deny Haryanto mengatakan, sulitnya gas elpiji didapatkan di Tanbu, disebabkan musibah Banjir di Tanah Laut sejak 14 Januari 2021 lalu.

“Stok Elpiji yang ada di wilayah kita di Tanbu itu jalur distribusinya terhambat karena faktor jalan yang ada di Tanah Laut (Tala) putus,” ucapnya belum lama tadi.

kepala disdagri tanbu
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) Tanbu, H Deny Haryanto

Ia menjelaskan, gas elpiji di Tanbu dari Stasiun Pengisian Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dari Banjarmasin biasanya ada 39 ton per satu kali angkutan, saat ini maksimal 5 ton.

“Secara otomatis kebutuhan akan pasokan kita di Tanbu tidak mencukupi untuk di masyarakat,” terangnya.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah melakukan berbagai upaya untuk solusi mengatasi kendala kelangkaan gas elpiji di Bumi Bersujud ini.

“Jadi kita cari jalan keluarnya, dan pemerintah daerah melalui disdagri sudah mengadakan rapat untuk memecahkan persoalan mencari jalan keluarnya,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, ada sekitar 278 pangkalan agen tunggal SPBE, dan stasiun pengisian bahan energi ada di Tanbu telah dipanggil untuk membicarakan hal ini.

“Kita panggil semua agen di Tanbu kemudian asosiasi, pangkalan sebanyak di seluruh Kecamatan,” jelasnya.

Memang kata dia, saat ini harga Elpiji beredar dipasaran tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Sehingga, dinilai perlu ada evaluasi.

“Harga memang tinggi. Sebenarnya bukan wajar justru itu kita cari jalan keluarnya, mudahan usai pertemuan, dalam waktu dekat ini harga bisa sudah kita tekan, jangan lagi melampaui batas maksimal. Diatas harga HET sudah ditentukan pemerintah provinsi Kalsel ke wilayah kita Tanbu,” bebernya.

Untuk diketahui, kelangkaan gas elpiji terjadi pada untuk semua jenis, yakni gas melon 3 Kg berkisar dari Rp 45 ribu hingga Rp 60 ribu, gas 5,5 kg dan 12 kg saat ini juga mengalami kenaikan harga.

( Daniel/Rian)