JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Barito Kuala (Batola) Dra. Arfah, angkat bicara terkait Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting dari data yang dipaparkan Sekretaris Daerah.
Pasalnya pada tahun 2022, Batola termasuk daerah tertinggi kasus tengkes di Provinsi Kalimantan Selatan.
“Pemerintah hendaknya lebih optimal lagi dalam aksi percepatan penurunan stunting,” pinta Dra. Arfah melalui keterangan tertulisnya, Senin (08/05/2023).
Untuk itu, ia menyarankan pembuatan program dan kegiatan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, guna mendukung percepatan penanganan kasus tengkes.
“Kegiatan intervensi sebaiknya dilaksanakan secara terus menerus dan berlanjut, jangan hanya secara seremonial dan sebatas formalitas,” beber Wakil Ketua DPRD Batola.
Selain itu, penting juga menurutnya melibatkan tokoh agama maupun masyarakat.
Dra. Arfah turut menegaskan, bahwa pihaknya sebagai mitra pemerintah daerah siap mendampingi dari segi legislasi dan regulasi, agar menjadi instrumen pendukung untuk aksi penurunan kasus tengkes.
(Alibana/Achmad MT)