JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – 835 anak yang berisiko terkena tengkes, menjadi sasaran intervensi Pemerintah Kota Banjarmasin.
Ada 22 titik yang telah ditetapkan, untuk kemudian dilakukan berbagai program, guna menyasar langsung keluarga dan anak terkait, bersama Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kesehatan.
“Selain dari Dinas Kesehatan dan satuan kerja terkait lainya, dari kami juga melakukan distribusi makanan bergizi dan dapur sehat atasi stunting,” ungkap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat Drs. M. Helfian Noor, M.Si., usai rapat bersama di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota, Senin (28/8/23).
Pihaknya juga berupaya merubah perilaku hidup sehat, agar kelurga yang berisiko tersebut dapat melakukannya.
“Kita ajarkan bagaimana makanan bergizi itu, cara memasak, hingga menyajikannya,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota H. Arifin Noor yang membuka kegiatan ini menginginkan, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Banjarmasin dapat berjalan maksimal.
“Kita fokuskan dulu pada lokus yang sedikit, misalnya di Kelurahan Pangambangan ada 6, ini kita maksimalkan, hingga tidak ada lagi, dan bisa menjadi percontohan jika berhasil,” tuturnya.
Selain itu, Wakil Wali Kota juga menginginkan paran aktif para lurah untuk membantu.
“Kita ingin agar dari segi pendataan dan lainnya bisa mereka lakukan, agar akurat dan berjalan optimal,” pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Banjarmasin Nomor 193 Tahun 2023 tentang Prioritas dan Pencegahan Penanganan Stunting, terdapat 835 anak berisiko tengkes. Mereka tersebar pada 22 kelurahan, dengan wilayah terbanyak di Kelurahan Mantuil (117 anak).
(Ih/Achmad MT)