Banjar  

Perjuangan Syaifullah Tamliha, Kini di Kecamatan Aluh-Aluh Hadir SPBU Nelayan

Suasana peresmian SPBU Nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR – Warga Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel, yang bekerja sebagai nelayan, kini bisa tersenyum bahagia.

Hal itu setelah hadirnya SPBU Nelayan yang didirikan PT Gas Borneo Anugerah, guna memudahkan untuk mendapatkan bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar.

Peresmian dilakukan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono, Jumat (31/3/2023).

Turut hadir Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dapil Kalsel 1 H. Syaifullah Tamliha, Wakil Bupati Banjar H. Said Idrus, Executive General Manager Patra Niaga Regional Kalimantan M. Taufiq Setyawan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel Rusdi Hartono, serta perwakilan Pemprov Kalsel, dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah terkait.

Dalam sambutannya, Menteri berharap dengan hadirnya SPBU ini dapat membantu para nelayan agar bisa mendapatkan BBM dengan mudah dan murah untuk keperluan melaut.

“Khususnya yang sudah memiliki Kartu Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan (Kusuka), kita harapkan bisa membeli BBM bersubsidi jenis solar di sini, karena jauh lebih mudah dan murah dibanding beli di luar,” ungkapnya.

Menteri pun mengaku bangga, karena berkat upaya yang gigih dari H. Syaifullah Tamliha, tambahan SPBU bagi nelayan bisa hadir di Kecamatan Aluh-Aluh.

“Setelah SPBU ini, ke depan akan kita kembangkan lagi infrastruktur pelabuhan di sini. Mulai dari dermaga, docking, hingga balai latihan untuk nelayan. Hal itu supaya nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh semakin produktif dan ekonomi di sini bisa terus tumbuh positif,” tambahnya.

Sementara itu, H. Syaifullah Tamliha berharap, SPBU Nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh ini bisa dimanfaatkan dengan baik.

Dirinya pun akan terus berupaya memperjuangkan agar makin banyak nelayan di Kalsel bisa mendapatkan Kartu Kusuka, guna mendapatkan beragam bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan produktivitas melaut.

“Adapun hal-hal yang disampaikan oleh nelayan tadi kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, baik itu masalah tambahan kuota BBM bersubsidi hingga infrastruktur pendukung, kita akan terus coba perjuangkan lagi dengan berkoordinasi bersama instansi terkait,” jelas Politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.

Di lain pihak, Executive General Manager Patra Niaga Regional Kalimantan menambahkan, jika ditambah di Kecamatan Aluh-Aluh, total SPBU Nelayan di Kalsel berjumlah 8 buah. Bahkan rencananya akan ditambah 2 lagi pada tahun ini.

“Ada pun BBM bersubsidi yang kita salurkan di SPBU Nelayan di seluruh Kalsel berjumlah 11.000 kilo liter. Khusus untuk SPBU Nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh ini, jumlahnya mencapai 400 kilo liter per tahun, dengan penyaluran kepada 1.300 kapal,” bebernya.

Hadirnya SPBU Nelayan ini bagi Pertamina adalah sebuah upaya pihaknya bersama instansi terkait untuk bisa mewujudkan sila ke-5, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

“Karena dengan hadirnya SPBU Nelayan ini, nelayan bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan BBM bersubsidi dengan mudah dan harga murah,” tuturnya.

Salah satu perwakilan nelayan dari Kecamatan Aluh-Aluh Muhammad Syamsul Bahri, mengaku bersyukur dengan hadirnya SPBU Nelayan di tempat mereka.

Dirinya pun tidak perlu lagi harus susah-susah mencari BBM bersubsidi, karena sudah bisa mendapatkannya di tempat yang lebih dekat.

“Kalau beli BBM di luar harganya paling murah Rp13 ribu. Kalau di sini, harganya tentu jauh lebih murah dan standar pemerintah,” pungkasnya.

(Ian/Achmad MT)