JURNALKALIMANTAN.COM, BATULICIN – Puluhan Desa di Tanah Bumbu (Tanbu) bakal terlayani ketersedian air bersih. Hal itu, terlihat dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat yang terus membenahi dan membangun infrastruktur penyediaan layanan dasar air minum baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan di 2021 ini.
Sebelum masa jabatan habis, Bupati Tanbu, H Sudian Noor sempat mengutarakan, ketersediaan layanan dasar air minum merupakan faktor penting bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, Pemkab Tanbu terus berupaya menyediakan akses layanan menjadi kebutuhan masyarakat.
“Pemkab Tanah Bumbu terus membangun infrastruktur penyediaan dasar air minum. Diharapkan dengan tersedianya layanan tersebut dapat mengatasi persoalan sanitasi dan akses air bersih bagi masyarakat,” ucapnya jauh sebelum usai serah terima jabatan kepada Pelaksana harian (Plh) H Ambo Sakka.
Menurut Sudian Noor, pembangunan infrastruktur layanan air bersih merupakan bagian dari upaya Pemkab Tanbu guna mendukung program pemerintah dalam rangka penanganan dan pencegahan stunting. Di mana, mengingat persoalan stunting tidak terlepas dari sanitasi dan air layak konsumsi.
Ia memaparkan, pada 2021 ini Pemkab Tanbu mengalokasikan anggaran besar untuk layanan dasar air minum.
Untuk pengembangan air minum perkotaan, Pemkab Tanbu mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 25.300.000.000.
Dikatakan, anggaran sebesar itu digunakan untuk pembangunan Booster Pump Gunung Tinggi sebesar Rp. 1,5 Milyar yang berlokasi di Gunung Tinggi, Kecamatan Batulicin.
Selain itu, pembangunan pipa distribusi Gunung Tinggi ke RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor sebesar Rp 3 Milyar. Selanjutnya, peningkatan jaringan pipa distribusi SPAM IKK Sungai Loban sebesar Rp 1,5 Milyar.
Disamping itu, juga dibangun infrastruktur air minum tematik stunting sebesar Rp. 15,5 Milyar bersumber dari DAK untuk 15 Desa di Tanah Bumbu.
Diantara Desa tersebut ialah, Saring Sungai Binjai, Kampung Baru, Muara Pagatan Tengah, Rantau Panjang Hilir, Rantau Panjang Hulu, Karya Bhakti, Tanete, Karang Mulya, Indra Lokajaya, Maju Makmur, Pematang Ulin, Maju Sejahtera, Madu Retno, dan Karang Intan.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur air minum di 15 Desa tersebut berupa pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah (SR) dengan cakupan sebanyak 2.439 SR.
Diterangkan, pembangunan infrastruktur air minum tematik kemiskinan sebesar Rp. 3,873 Milyar bersumber dari DAK untuk 4 (Empat) Desa yakni, Wonorejo Satui, Sumber Sari Kecamatan Sungai Loban, Desa Sidomulyo Kecamatan Mantewe, dan Desa Sepunggur Kecamatan Kusan Hilir.
Sekedar diketahui, kegiatan yang dilakukan berupa pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah dengan cakupan sebanyak 782 SR.
Dari total anggaran pengembangan air minum perkotaan tersebut dapat terlayani sambungan rumah sebanyak 3.211 SR.
Tidak hanya wilayah perkotaan, wilayah pedesaan juga tak terlepas dari perhatian pemerintah daerah Tanah Bumbu.
Ketersediaan air minum pedesaan pada anggaran 2021 dialokasikan sebesar Rp. 4.900.000.000,-. Anggaran itu mencakup 20 Desa Pamsimas.
Diantaranya ialah, Desa Setarap, Satui Timur, Rejo Winangun, Madu Retno, Batu Ampar, Kusambi, Pulau Panjang, Sumber Makmur, Desa Makmur, Sumber Sari, Pakatellu, Maju Mulyo, Indra Lokajaya, Sukamaju, Trimartani, Wanasari, Danau Indah, Serdangan, Poliwali Marajae, dan Sekapuk.
Adapun pembangunan sistem penyediaan air minum akan dibangun dari anggaran tersebut yakni menara air, ground reservoir, sistem pengolahan, dinding penahan penangkap mata air, perpipaan, serta sambungan rumah dengan total sambungan rumah sebanyak 3.153 KK atau 10.346 Jiwa.
Pada pelaksanaan ini juga, untuk mendukung Covid-19, Pamsimas akan membangun sarana CTPS di 17 Desa dan 3 Desa Reguler pembangunan MCK sekolah.
Selain dari anggaran belanja daerah, Pemkab Tanbu juga akan menggali sumber pendanaan lainnya seperti CSR untuk mencapai target 100 persen cakupan pelayanan air minum aman di 2024.
Reporter : Daniel Setiawan
Editor : Rian