Puluhan Relawan Simpati Baladewa Tanbu Dibekali Pelatihan Penanggulangan

Puluhan tim saat tengah mengikuti pelatihan.(Foto: Agus)

JURNALKALIMANTAN.COM, BATULICIN – Puluhan tim relawan Simpati Baladewa Tanah Bumbu, mendapatkan pembekalan simulasi penanggulangan bencana alam saat tengah terjadi.

Pemberian edukasi kepada 61 tim relawan millenial ini, dilakukan BPBD Tanah Bumbu bekerjasama dengan Basarnas setempat di danau kawasan Masjid Nurussalam Gunung Tinggi, Sabtu (26/11/2022) pagi.

Kepala Pelaksanaan BPBD Tanah Bumbu, Sulhadi mengatakan, materi disampaikan hari ini, telah ditentukan pihak Basarnas. Yakni, penyelamatan pertama kepada korban saat ada yang tenggelam di air.

“Tadi kita sambung dengan Kodim sesuai dengan kedisiplinan, mungkin sore nanti ada kegiatan lain sesuai keterampilan kawan-kawan di lapangan tadi. Supaya di saat terjadi bencana terjadi musibah kawan-kawan semua siap di bekali dengan keterampilan di sampaikan Basarnas tadi,” jelasnya.

Kepala Pelaksanaan BPBD Tanbu saat diwawancarai.(Foto: Agus)

Sulhadi memaparkan, pembekalan ini diberikan untuk memupuk jiwa Korsa para tim relawan ketika berada di lapangan. Salah satunya, ialah bekerjasama dengan rekan-rekan lainnya termasuk dengan Basarnas.

“Olah keterampilan dan kemahiran mereka, dalam melaksanakan tugas di lapangan kita upayakan nanti secara alternatif akan kita laksanakan. Kami mungkin nanti minta masukan dari Basarnas, apa saja hari ini mungkin kita melaksanakan penyelamatan di air mungkin besok nanti di tempat lain apakah kebakaran hutan, atau penanganan bencana yang lain,” jelasnya.

Mantan Camat Mantewe ini, mengutarakan memang sejauh ini baru menjumpai 61 tim relawan saat ini bergabung. “Karena kita baru launching, tetapi akan kita upayakan di masing-masing Kecamatan untuk relawan Baladewa,” ujarnya.

Dikatakan, di Tanah Bumbu ada total 144 desa yang tercatat. Setelah pihak BPBD Tanbu mengevaluasi, ternyata hampir sekitar 90 persen atau 72 desa rawan bencana banjir, angin puting beliung, longsor.

“Dengan sumber daya kami jelas masih minim, ibaratnya jauh pangan dari api bahasanya, kami melibatkan masyarakat yang ada di daerah rawan bencana,” ungkapnya.

Kendati masih minim sumber daya manusia (SDM) ia berharap, dengan adanya tim relawan Simpati Baladewa bisa menutupi sebagai inovasi. “Tinggal kita melakukan pelayanan kepada masyarakat dan memberikan rasa aman kepada masyarakat,” katanya.(as)