JURNALKALIMANTAN. COM,BANJARMASIN – Suara sirene menggema di halaman Balai Kota Banjarmasin saat petugas dan relawan pemadam kebakaran memperagakan simulasi penyelamatan, Sabtu (24/05).
Kegiatan ini menjadi bagian dari Apel Kesiapsiagaan Nasional Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan tingkat Kota Banjarmasin, dalam rangka memperingati HUT ke-106 Damkar Nasional.
Wali Kota Banjarmasin, H. M. Yamin HR, hadir sebagai pembina apel dan menyampaikan pesan bermakna dalam suasana penuh semangat kesiapsiagaan.
“Para pemadam kebakaran adalah orang-orang yang pantang menyerah sebelum api padam. Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi bentuk pengabdian,” tegasnya.
Kegiatan ini melibatkan jajaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat), unsur Forkopimda, serta puluhan relawan dari berbagai penjuru kota.
Kota Banjarmasin sendiri dikenal memiliki intensitas laporan kebakaran dan penyelamatan yang cukup tinggi, terutama di kawasan padat penduduk.
Wali Kota Yamin menekankan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan kendaraan, tetapi lebih kepada kolaborasi dan komitmen bersama.
“Kami sangat mengapresiasi relawan-relawan kita yang dengan ikhlas terjun ke lokasi tanpa pamrih,” ujarnya.
Momentum ini juga dimanfaatkan sebagai ajang refleksi dan evaluasi. Pemerintah Kota Banjarmasin berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kompetensi para relawan, termasuk melalui pelatihan dan sertifikasi.
“Kita ingin seluruh anggota Damkar dan relawan tidak hanya siap secara fisik, tapi juga memiliki keterampilan yang diakui, tugas mereka tidak ringan, mereka menyelamatkan nyawa,” lanjut Yamin.
Ia juga menyoroti pentingnya penambahan personel dan modernisasi peralatan, seiring dengan kompleksitas tantangan penyelamatan di luar kebakaran, seperti evakuasi hewan, korban banjir, dan bencana alam lainnya.
Meski begitu, Wali Kota menyadari bahwa upaya ini tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri. Ia menyerukan keterlibatan aktif masyarakat dalam pencegahan bencana dan edukasi keselamatan.
“Banyak laporan masuk bukan hanya soal kebakaran, tapi juga penyelamatan. Artinya masyarakat percaya dengan Damkar kita. Kepercayaan ini harus dijaga dan ditumbuhkan,” katanya.
Saat ini, Disdamkarmat Banjarmasin sedang menyusun sistem koordinasi terpadu berbasis aplikasi pelaporan cepat, serta membangun kolaborasi dengan komunitas relawan di tingkat RT dan kelurahan. Pemerintah Kota akan mengawal program ini hingga tuntas.
Wali Kota Yamin mengingatkan bahwa kebakaran bukan semata tentang kerugian material, tetapi menyangkut nyawa dan keselamatan warga. Ia ingin menjadikan kesiapsiagaan sebagai budaya bersama, bukan sekadar kewajiban insidentil.
“Hari ini kita tidak hanya memperingati, tapi menegaskan bahwa kota ini mesti kita jaga bersama. Pemerintah hadir, relawan berani, masyarakat peduli. Itulah Banjarmasin yang kita banggakan,” pungkasnya.
(Adv/Ang)














