JURNARKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Perusahaan Umum Daerah Perumda Pasar Kota Banjarmasin resmi meluncurkan program digitalisasi retribusi pasar, bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Program ini menjadi langkah transformasi dari sistem pembayaran manual menuju digital, melalui kartu TapCash dan pembayaran QRIS.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Perumda Pasar, Jalan Pasar Malam Blauran Pangeran Samudera, Senin (29/09/2025).
Wakil Wali Kota Hj. Ananda hadir langsung memimpin peluncuran, yang juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak atas dukungan yang diberikan.
Menurutnya, program ini adalah langkah penting dalam modernisasi pelayanan publik, sekaligus mendukung tata kelola retribusi yang lebih efisien.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Banjarmasin, saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran perangkat daerah yang telah menyiapkan dan menyukseskan program ini,” ujar Wawali.
Ia menegaskan, aktivitas perdagangan adalah tulang punggung perekonomian masyarakat, sehingga perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Hj. Ananda menekankan, Pemkot Banjarmasin berkomitmen menghadirkan sistem pembayaran digital, sebagai bagian dari modernisasi dan peningkatan pelayanan publik.
“Program ini hadir untuk memudahkan pedagang dalam membayar retribusi, mengurangi risiko kehilangan uang tunai, meningkatkan transparansi, sekaligus memberikan kenyamanan bagi pedagang maupun pembeli,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wawali menyampaikan, sistem digital memungkinkan pedagang memanfaatkan berbagai metode seperti TapCash BNI, QRIS, maupun kanal elektronik lainnya.
Inovasi ini diyakini membuat aktivitas perdagangan lebih praktis, cepat, dan transparan, serta mendorong terwujudnya pasar yang tertib, bersih, dan berdaya saing.
Tak hanya itu, Hj. Ananda juga mendorong agar pasar tradisional terus bertransformasi menjadi ruang publik yang lebih menarik.
“Kalau bisa pasar tradisional kita dibuat seperti di kota-kota lain, yang bisa jadi tempat nongkrong anak muda. Ke depan mungkin bisa dicoba berkolaborasi dengan UMKM seperti kopi atau makanan kekinian, agar pasar tradisional semakin ramai dikunjungi masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar M. Abdan Syakura menyebutkan, program ini tidak hanya memudahkan pedagang membayar retribusi, tetapi juga meningkatkan transparansi, akurasi data, dan meminimalkan potensi kebocoran dana.
“Para pedagang yang memiliki kartu TapCash bisa menggunakannya untuk membayar retribusi pasar sekaligus kebutuhan lain, seperti transportasi BRT hingga bandara. Setiap transaksi juga langsung tercatat secara real-time,” ujarnya.
Selain itu menurutnya, ini bukan hal mudah, karena membutuhkan perubahan budaya dan pola pikir baik pedagang maupun karyawan.
“Kami berterima kasih kepada BNI atas sinergi ini. Dengan dukungan Pemerintah Kota Banjarmasin dan seluruh pihak, digitalisasi pasar harus sukses, demi Banjarmasin yang maju dan sejahtera,” pungkasnya.
Turut hadir pada kegiatan ini Sekda Ikhsan Budiman, Ketua Dewan Pengawas Perumda Pasar Matnor Ali, Anggota Dewan pengawas Ichrom Muftezar, Area Head BNI Kantor Wilayah Kalimantan Donny Masriko, sejumlah asisten sekretariat daerah, para kepala satuan kerja perangkat daerah, camat, lurah, serta jajaran Perumda Pasar.
(Ih/Ahmad M)














