JURNALKALIMANTAN.COM, BALI – Schneider Electric™, pemimpin global dalam transformasi digital energi dan otomasi, menggelar Innovation Day 2025 di Bali, penutup rangkaian acara tahun ini.
Mengusung tema “Powering Bali’s Sustainable Future with Net-Zero Buildings”, forum ini mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat adopsi bangunan dan hunian berkelanjutan, selaras dengan target Net Zero Emission Indonesia 2060 dan Bali Net Zero Emission 2045.
Pertumbuhan pesat sektor properti dan pariwisata Bali—dengan kontribusi real estate Rp11,45 triliun terhadap PDRB 2024, serta 593 hotel berbintang dan 8.152 restoran—menjadi peluang sekaligus tantangan. Konsumsi energi hotel bintang lima di Bali tercatat 183 kWh per kamar per hari, jauh lebih tinggi dibanding Jakarta (131 kWh) dan Yogyakarta (85 kWh). Kondisi ini menegaskan urgensi efisiensi energi demi mencapai target Bali NZE 2045.
Untuk mendukung pembangunan rendah karbon, Kementerian PUPR telah menetapkan standar Bangunan Gedung Hijau (Permen PUPR No. 21/2021) dan Bangunan Gedung Cerdas (Permen PUPR No. 10/2023).
Regulasi ini dinilai penting bagi Bali sebagai destinasi pariwisata utama sekaligus model pembangunan berkelanjutan nasional.
Kepala Balai Teknik Sains Bangunan Kementerian PUPR, Fajar Santoso Hutahaean, menegaskan sektor bangunan berperan besar dalam konsumsi energi sekaligus potensi pengurangan emisi.
“Penerapan BGH dan BGC menjadi fondasi pembangunan efisien dan berkelanjutan, termasuk di daerah pariwisata seperti Bali. Kami mengapresiasi inisiatif Schneider Electric menghadirkan forum kolaboratif ini,” ujarnya.
Sementara itu, Martin Setiawan, President Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, menyebut transformasi bangunan berkelanjutan hanya bisa terwujud melalui sinergi pemerintah, industri, dan masyarakat.
“Innovation Day Bali menjadi bukti bagaimana solusi digital dapat mempercepat terciptanya bangunan yang efisien, aman, dan rendah karbon,” katanya.(Viz)














