Serentak Cegah Tengkes, 395 Posyandu Balita di Banjarmasin Gelar Intervensi

Wawali Banjarmasin lakukan simbolis PMT

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sebagai tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat, Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan aksi intervensi serentak di 395 posyandu balita di Kota Seribu Sungai, dalam rangka pencegahan tengkes.

Aksi yang dilaksanakan serentak di posyandu seluruh Indonesia ini dipantau Wakil Wali Kota (Wawali) Arifin Noor, didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) M. Helfianoor.

Kegiatan ini dilakukan di Posyandu Tiram V, Jalan Antasan Raden Darat, Banjarmasin Barat, Senin (3/6/2024), sebagai bentuk pencegahan tengkes melalui upaya pendataan, penimbangan, serta pengukuran terhadap anak-anak balita dan ibu hamil secara berkelanjutan.

“Kita melihat bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil. Dengan ini, semoga bisa terus kita galakkan kepada masyarakat, sehingga kita bisa mengentaskan stunting di Banjarmasin,” ungkap Arifin.

Menurutnya, aksi ini tak hanya meliputi pendataan dan pengukuran yang dilakukan oleh kader-kader posyandu, melainkan juga dirangkai dengan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak dan ibu hamil.

“Jika asupan gizi mereka tercukupi, kasus tengkes pun bisa kita kurangi,” jelas Arifin.

Ia menekankan langkah-langkah dan upaya yang tengah dilakukan oleh seluruh lapisan elemen agar dapat termonitor dengan baik.

“Tentu ini juga berkat kekompakan para kader dan teman-teman di posyandu. Ke depan, kita lihat lagi monitoring dan evaluasinya, agar bergerak secara terukur dan terarah sehingga persentase stunting kita bisa terukur juga nantinya,” tandas Wawali.

Terpisah, Kepala DPPKBPM menjelaskan, intervensi serentak ini dinilai tepat sebagai langkah pencocokan hasil data survei kesehatan dengan situasi dan kondisi riil yang ada di lapangan.

“Salah satu tujuannya memang dalam rangka meningkatkan kunjungan sasaran balita di posyandu-posyandu,” beber M. Helfianoor.

Angka prevalensi tengkes data terakhir tahun 2023 berdasarkan hasil survei kesehatan itu, Banjarmasin di angka 26,4, yang kemudian dipadupadankan dengan data kunjungan secara riil di posyandu,.

Dirinya berharap, kegiatan ini dapat turut serta mendorong partisipasi masyarakat agar rutin melakukan pemeriksaan di posyandu terdekat

“Saat ini (di posyandu ini, red) sasarannya mencapai 85, dan biasa yang rutin per bulan itu rata-rata 76 balita yang ditimbang dan diukur. Angka inilah yang kemudian menggambarkan kondisi secara riil anak stunting di kota Banjarmasin,” papar Kadis.

Diharapkannya, aksi intervensi serentak bersama lurah, camat, kader-kader posyandu, juga Tim Penggerak PKK, dapat mendorong masyarakat untuk datang ke posyandu, hingga dapat memastikan angka prevalensi tengkes di Banjarmasin bisa turun.