JURNALKALIMANTAN.COM, BALANGAN – Pemerintah Kabupaten Balangan resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi meliputi banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor (Batingsor) terhitung sejak 12 November 2025 hingga 31 Januari 2026.
Penetapan ini dilakukan menyusul meningkatnya potensi bencana akibat puncak musim hujan di wilayah Balangan.
Keputusan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi lintas sektor yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan, di Aula Benteng Tundakan, Sekretariat Daerah Balangan, Rabu (12/11/2025).
Rapat dihadiri Wakil Bupati Balangan Akhmad Fauzi, perwakilan BMKG Kalimantan Selatan, TNI, Polri, perangkat desa, serta instansi terkait lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H. Rahmi, menjelaskan bahwa menurut data BMKG, Balangan saat ini berada pada puncak musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi di sejumlah titik rawan.
“Sejak September 2025 kita sudah memasuki awal musim penghujan, dan sekarang berada pada puncaknya di bulan November. Kondisi ini akan berlanjut hingga Januari 2026,” ujarnya.
Merespons situasi tersebut, Pemkab Balangan menetapkan status siaga darurat untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta mempercepat respons apabila bencana terjadi di lapangan.
“Status tersebut juga dapat berubah dan diperpanjang jika diperlukan,” tambah Rahmi.
Ia juga mengingatkan bahwa beberapa wilayah memiliki potensi tinggi terhadap banjir, salah satunya Kecamatan Awayan yang tahun lalu sempat terdampak akibat luapan sungai.
Menurutnya, munculnya banjir sangat bergantung pada intensitas curah hujan.
“Jika curah hujan masih kategori sedang atau ringan, kemungkinan banjir tidak terjadi,” jelasnya.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD bersama instansi terkait terus memantau cuaca dan kondisi sungai melalui sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) yang telah dipasang di titik-titik rawan banjir.
Rahmi juga mengimbau masyarakat untuk aktif memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG dan BPBD Balangan, serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Hal ini penting agar kita dapat mewaspadai potensi bencana lebih awal. Dan yang paling utama, jangan membuang sampah sembarangan ke sungai karena dapat meningkatkan potensi banjir,” pungkansya.
(Ang/MC Balangan)














