JURNALKALIMANTAN.COM, TANAH LAUT – Tumpukan sampah yang lama tidak diangkut, menjadi keluhan masyarakat Kabupaten Tanah Laut (Tala), lantaran merusak pemandangan dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Seperti yang terlihat di tepi jalan RT 3 Desa Handil Babirik Kecamatan Bumi Makmur, yang diperkirakan satu bulan lebih belum diangkut.
“Sudah lama sekali, lihat saja plastiknya sudah ada yang mulai lapuk,” ungkap Hasan, Warga Desa Handil Babirik saat ditemui di depan rumahnya, Senin (14/02/2022).
Sementara itu, Kepala Desa Handil Babirik Amir Mahmud menjelaskan, hal ini telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir, yang membuat pihaknya harus mengangkut sendiri.
“Kita sempat menyewa mobil salah satu warga saat itu untuk mengangkut ke TPS (Tempat Penampungan Sampah Sementara), namun saat ini sampahnya kembali banyak,” ucapya saat ditemui di kantornya.
Amir mengharap, hal ini dapat ditangani secepatnya oleh dinas terkait, agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PRKPLH) Kabupaten Tanah Laut (Tala) Ismail Fahmi, S.E., M.T. melalui Plt. Kepala UPT Kebersihan Ramadhani Suryanata mengungkapkan, permasalahan ini akibat terkendala anggaran yang dipangkas untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Kita upayakan itu segara di angkut. Memang anggaranya saat ini sangat minim, hingga maksimal kita hanya dapat mengangkut dalam seminggu satu atau dua kali pada setiap desa,” urainya saat dihubungi via telepon.
Padahal tegas Ramadhani, sebelumnya pihaknya dapat berjalan optimal, sebelum adanya kebijakan pemotongan.
“Kasihan juga sebenarnya masyarakat, namun apa boleh buat, harus menyesuaikan anggaran agar dapat tetap mengangkut,” tambahnya.
Ramadhani berharap dengan keterbatasan ini, masyarakat dapat memilah sebelum dibuang ke TPS.
Ia juga menginginkan hanya ada 1 atau 2 TPS di setiap desa, bukan setiap rumah (sesuai dengan peraturan daerah yang ada). Ditambah perlunya pengaktifkan BUMDes untuk pengelolaan kebersihan, dikarenakan tenaga per kecamatan hanya 3 dan 1 unit armroll.
“Kami harapkan kerja samanya juga, seperti sampah botol plastik, kaleng, dan lainnya yang masih bernilai ekonomi dapat dipilah dahulu. Baru yang dibuang sepert pembalut atau pamper, agar operasional kami juga dapat maksimal,” beber Ramadhani.
Saat ini pihaknya memiliki 24 armada yang melayani semua kecamatan, dengan rata-rata per hari volume sampah yang dihasilkan mencapai 46 ton.
Editor : Achmad MT