JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan periode 2021–2024 H. Sahbirin Noor dan H. Muhidin oleh Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Rabu (25/08/2021), disambut antusias banyak kalangan, termasuk wakil rakyat.
Hal ini seperti yang disampaikan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalsel H. Ardiansyah, ketika ditemui di Gedung Rumah Banjar.
“Saya berharap H. Sahbirin Noor dan H. Muhidin dapat memimpin Kalimantan Selatan menuju wilayah yang berkeadilan dan menyejahterakan masyarakatnya,” ujar Ardiansyah.
Ia pun berdoa kepada Allah Swt., agar pemimpin baru ini senantiasa diberikan kekuatan lahir dan batin, termasuk dalam menangani pandemi Covid-19.
“Kami dari Fraksi PKS akan mendukung penuh setiap program pemerintah untuk kepentingan masyarakat, terlebih lagi dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Banua,” tegas Anggota Komisi III DPRD Kalsel tersebut.
Fraksi PKS juga siap memberikan masukan, saran, dan kritik, serta saling bahu membahu untuk Kalimantan Selatan lebih baik.
Baca Juga :
Paman Birin – Muhidin Siap Bersinergi Untuk Banua
Periode Kedua Paman Birin Didorong Tingkatkan Kualitas SDM dan Pengoptimalan Teknologi Digital
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kalsel Muhammad Syaripuddin, turut memberikan masukannya kepada pemimpin baru, untuk menyesuaikan prioritas pembangunan daerah dengan rencana pembangunan nasional.
“Isu-isu strategis daerah harus masuk dalam prioritas pembangunan, dan pada level pelaksanaan yang harus sesuai dengan target dan capaian,” serunya.
Bang Dhin (sapaan akrab M. Syaripuddin) melanjutkan, bahwa gubernur terpilih berperan penting dalam berkomunikasi dengan pemerintah pusat, terutama terkait optimalisasi Kalimantan Selatan sebagai gerbang ibu kota negara, agar perencanaan strategis tidak hanya menjadi angan-angan.
Wakil rakyat dari PDIP ini juga menyoroti tantangan pembangunan ekonomi ke depan, dengan alternatif terbarukan lewat peningkatan sektor pertanian dan perkebunan, serta upaya revolusi hijau, yang diharapkan bisa berjalan lebih efektif.
“Revitalisasi pertanian dan perkebunan sudah semestinya dilakukan, sebagai upaya menjadi komoditas penyokong utama. Selayaknya juga dimasukkan dalam penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,” pungkasnya.
Editor : Ahmad MT