JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dari informasi yang dihimpun, untuk korban sering dikenal sebagai Ahong, yang berusia sekitar 20 tahun, warga Kayutangi, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Menurut penuturan saksi, Ika (18), saat itu dirinya sedang berada berdekatan.
“Saat itu kami sedang memancing dan duduk bersebelahan di tambak yang ada di pinggir sungai,” ujarnya.
Kemudian dirinya bersama dengan korban ingin berniat pulang, lantaran hari sudah sore dan mendung.
“Saat itu korban berdiri, lalu mengambil ponsel yang ada di saku celananya, memasukkannya ke dalam tas selempangnya, kemudian tiba-tiba petir langsung menyambar ke ponsel yang ada di bagian dadanya. Karena tas yang digunakannya itu tas selempang dan tasnya tepat berada di dadanya,” lanjut Ika.
Sesaat setelah tersambar petir, tubuh korban langsung terjatuh.
“Suaranya sangat nyaring, sampai telinga saya berdengung,” beber Ika.
Ia juga menuturkan, saat itu harinya masih belum hujan, tapi kondisinya sudah mulai gelap, karena mendung.
“Saat itu petir sudah beberapa kali menyambar-nyambar,” tuturnya.
Melihat rekannya terjatuh, lantas Ika pun meminta pertolongan kepada warga sekitar dan relawan tanggap darurat.
Sejurus kemudian, korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara, namun naasnya, belum sempat mendapat pertolongan medis, korban dinyatakan meninggal dunia.
(Adt)














