JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kebiasaan minum kopi di pagi hari bagian sebagian besar orang sudah jadi gaya hidup yang tak dapat dipisahkan dari aktivitas masyarakat urban masa kini.
Terutama para pekerja yang sedari pagi sudah dituntut untuk segar dan aktif di kantor.
Tapi kok habis ngopi malah ngantuk dan tidak produktif, ya?
Jangan menyalahkan kopi yang diminum, bisa jadi justru kondisi di dalam tubuh sedang mengalami fase caffeine crash.
Dilansir dari laman Healthline, caffeine crash bisa terjadi karena memudarnya efek dari kafein yang ada di dalam tubuh.
Fungsi kafein untuk merangsang saraf otak agar lebih fokus pada pekerjaan dan menghalangi munculnya rasa kantuk.
Jika normalnya kafein bereaksi satu hingga lima jam setelah dikonsumsi, tapi bagi orang yang mengalami caffeine crash, kandungan kafein memudar lebih cepat dan membuat tubuh jadi cepat lelah.
Efek yang lebih parah bisa jadi mual atau muntah, maupun terlalu sensitif dengan cahaya.
Lalu salah siapa nih? Jawabannya pada gaya hidup kita sendiri.
Jam tidur yang kurang berkualitas atau mengonsumsi kafein di waktu yang berdekatan dengan jam tidur akan membuat tubuh bingung dengan situasi yang terjadi.
Di satu sisi tubuh lelah, tapi di sisi lain justru masuk kafein yang menghambat rasa kantuk.
Kafein tidak hanya terdapat pada kopi, tapi juga teh dan cokelat dengan kadar yang berbeda-beda tergantung jenisnya.
Bagaimana cara menghindari caffeine crash?
1. Cukupi kebutuhan air dalam tubuh, terutama jika aktivitas banyak mengeluarkan keringat.
2. Hindari minum kopi 2-3 jam sebelum tidur di malam hari untuk menghindari susah tidur.
3. Istirahat yang cukup agar tubuh melepaskan molekul adenosi atau senyawa kimia pembuat kantuk di waktu yang seharusnya.
4. Batasi konsumsi kafein harian agar tidak overdosis dan membuat kebal terhadap kandungan kafein.
5. Perhatikan bahan tambahan dalam minuman berkafein, terutama kandungan gula atau krimer yang dapat meningkatkan risiko caffeine crush pada tubuh.
(Viz)