Harga LPG Melonjak, Pemkot Banjarmasin Gagas HET bagi Pengecer

Kepala Disperdagin Banjarmasin Ichrom Muftezar. (Foto : Ih)

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kelangkaan LPG 3 kilogram di pangkalan membuat harga di tingkat eceran melonjak. Situasi ini kembali menimbulkan keresahan di masyarakat Kota Banjarmasin.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) langsung turun ke lapangan, untuk melakukan pengawasan terhadap pangkalan LPG.

Dari hasil inspeksi awal terhadap delapan pangkalan, ditemukan adanya keterlambatan distribusi dari pihak Pertamina, serta pembatasan penjualan hanya untuk wilayah kelurahan masing-masing.

“Ada pangkalan yang mengaku terlambat mendapat pasokan, dan ada juga yang membatasi penjualan hanya untuk warga sekitar,” ujar Kepala Disperdagin Ichrom Muftezar kepada para awak media di Balai Kota, Selasa (1/7/2025).

Tim dari Bidang Perdagangan bersama satuan kerja perangkat daerah terkait juga akan terus menyisir wilayah terdampak lainnya. Disperdagin turut menjalin koordinasi intensif dengan Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas untuk menata kembali distribusi dan pengawasan harga.

Salah satu fokus utama pemerintah adalah menertibkan harga LPG di tingkat pengecer, yang selama ini belum memiliki regulasi harga eceran tertinggi.

“Pangkalan sudah punya HET, yaitu Rp18.500 per tabung. Tapi untuk pengecer belum diatur. Kami sedang mengkaji secara hukum apakah pemerintah daerah bisa menetapkan regulasi harga bagi pengecer,” jelas Tezar.

Pihaknya juga telah berkonsultasi dengan Bagian Hukum dan pemangku kepentingan terkait untuk mencari landasan regulasi yang tepat.

“Karena pemerintah punya peran sebagai regulator, kami ingin harga gas di lapangan tetap terjangkau dan tidak memberatkan masyarakat,” tegas Kadis.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk membeli LPG langsung di pangkalan agar mendapatkan harga resmi, serta meminta pangkalan agar tidak menjual gas di luar wilayah distribusi masing-masing.

Untuk membantu masyarakat, Pemkot Banjarmasin juga menggelar operasi pasar murah yang turut menyediakan LPG 3 kilogram.

Kegiatan ini dilaksanakan di 52 kelurahan hingga akhir Juli, terutama menyasar daerah dengan harga eceran yang tinggi.

“Pasar murah sedang berjalan. Nanti kita lihat apakah bisa disinergikan dengan penjualan gas LPG, atau kita buat agenda khusus,” pungkas Tezar.

(Ih/Ahmad M)