Ada Kubah Makam Wali dan Pejuang di Marindi Tabalong

Suasana haul ke 62 Gusti Tumenggung di Rt. 8, desa Marindi, kecamatan Haruai, kabupaten Tabalong, Jumat (3/3)

JURNALKALIMANTAN.COM, TABALONG – Ratusan orang menghadiri Haul ke-62 Gusti Tumenggung (Gusti Anggung bin Pangeran Muhammad Amin bin Singosari), yang dilaksanakan di RT 8 Desa Marindi, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Jumat Malam (3/3). Jemaah yang hadir tidak saja dari warga sekitar, namun juga dihadiri habaib dan para ulama.

Perwakilan dari pihak keluarga, Supriyadi, mengucapkan terima kasih atas kehadiran jemaah. Pelaksanaan haul malam itu sekaligus peresmian bangunan kubah di area makam, dan telah diizinkan untuk diziarahi masyarakat umum.

“Sebelum peringatan haul ini, peziarah hanya terbatas dari kalangan keluarga. Sekarang, siapapun dan dari mana pun boleh berziarah,” tuturnya.

Sedangkan menurut Ustaz M. Ali Busthomi Al Qoriibaniy, Pengasuh Ponpes Anwaha yang membacakan manakib, Gusti Tumenggung termasuk pejuang berkeanggotaan polisi di daerah Longikis, Kalimantan Timur.

Setelah purnatugas, Gusti Tumenggung kembali ke kampung halaman di Ngaro (Marindi Ujung), hingga tutup usia pada 27 Syakban 1380 Hijriah/1961 Masehi. Semasa hidupnya, Gusti Tumenggung dikenal sebagai orang yang taat beribadah.

“Tiga nasihat yang sering disampaikan almarhum kepada anak-anaknya. Yaitu jangan tinggalkan salat lima waktu, perbanyak selawat dan berzikir,” tambah Ustaz Ali Busthomi

Ustaz M. Ali Busthomi Al Qoriibaniy sedang membacakan manaqib Gusti Tumenggung dihadapan para jamaah

Sementara itu, Zainal Fahmi, Kepala Desa Marindi, merasa bangga dengan antusias masyarakat dalam malam haul ini, yang sekaligus bersyukur dengan diresmikannya kubah tersebut.

“Kami menyambut baik dengan kegiatan ini dan berharap ke depan terus berlanjut,” ujarnya.

Menurut Zainal, desa Marindi merasa beruntung dengan adanya para pendahulu dalam ilmu agama. Selain Gusti Tumenggung, juga masih banyak tokoh-tokoh lainnya.

(Husnan B)