“Buka dari pukul 18.30 WITA—02.00 dini hari. Setiap hari saya ada di warung,” katanya saat ditemui jurnalkalimantan.com, Sabtu (3/7/2021) malam.
Satu porsi nasgor biasa dengan lauknya telur, serta dikasih ayam suwir, dan timun, juga kerupuk, Reni menjual dengan harga Rp10 ribu—Rp15 ribu dengan bermacam toping, seperti petai, sosis, dan banyak lagi.
Reni menceritakan, dia bersama dengan tetangganya yang kerap disapa Pa’le, memulai usaha jualan nasgor sudah dari Februari 2021.
“Kebetulan Pa’le ini adalah tetangga saya sendiri. Dia pada tahun 2019 pulkam ke Jawa, dan balik lagi ke Kalimantan Selatan pada tahun 2021 bulan Januari. Dari situ saya bersama Pa’le ini membuka usaha berjalan nasi goreng bersama,” ceritanya.
Reni yang tinggal bersama ibunya di rumah, dan tidak ingin menjadi beban orang tuanya, memutuskan untuk berusaha berjualan nasgor.
“Ayah saya kan sudah meninggal dunia sekitar 10 tahun yang lalu, tinggal di rumah bersama Ibu saya. Karena kebutuhan saya banyak, jadi saya berjualan, tidak ingin meminta uang kepada orang tua saya sendiri, dan Alhamdulillah Ibu dan keluarga saya sangat mendukung usaha yang saya jalani saat ini,” ucap Reni sembari melayani pembeli.
Dalam sehari, Reni bersama Pa’le berhasil menjual nasgor sebanyak 15 liter.
“Alhamdulillah, malam ini tidak sampai pukul 02.00 dini hari, sudah habis laku terjual,” tutupnya.
Reporter : Wahyu F
Editor : Ahmad MT
