JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Universitas Terbuka Banjarmasin melaksanakan Training of Trainers (ToT) Layanan Pendukung Keberhasilan Belajar Jarak Jauh (LPKBJJ) selama dua hari, mulai 31 Agustus s.d. 1 September 2024, bagi dosen dan staf UT Banjarmasin dan UT Palangkaraya, berlangsung di Aula UT Banjarmasin, Sabtu (31/8).
Adapun peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 26 orang, terdiri dari 6 orang dosen UT Banjarmasin dan sisanya gabungan staf UT Banjarmasin serta UT Palangkaraya, dengan narasumbernya adalah Dr. Pepi Rospina Pratiwi dan Dr. Heni Safitri dari UT Pusat.
Direktur UT Banjarmasin Ir. Mochamad Priono, M.Si. dalam sambutannya mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan para peserta bisa bertukar pikiran dengan semangat haus akan ilmu.
“Mungkin sudah lama sekali kita tidak direfresh tentang LPKBJJ. Kalau tidak direfresh seperti ini, saya khawatir kita tidak fokus dalam membelajari mahasiswa kita dan efeknya membuat mahasiswa tidak bertahan sampai selesai,” ungkapnya.
Melalui pelatihan ini, Direktur UT Banjarmasin berharap, para peserta dapat belajar tentang bagaimana menyiapkan mahasiswa untuk kuliah menggunakan prinsip terbuka dan jarak jauh.
“InsyaAllah nanti akan diteruskan kepada mahasiswa baru untuk dibekali atau membekali mereka, agar siap dengan prinsip belajar jarak jauh,” harap Priono.
Diakuinya akhir-ahir ini perlu penekanan lebih kuat lagi, karena memang daya tahan mahasiswa UT Banjarmasin untuk selesai sampai lulus, rata-rata baru mencapai 85%.
“Alasannya banyak, ada yang alasan keluarga, ekonomi, dan kesibukan di tempat kerja. Kalau memang faktor ekternal seperti ini, UT Banjarmasin memang kesulitan untuk membantu,” jelas Direktur.
“Kalau biaya beasiswa ada, namun tidak cukup banyak dibanding jumlah mahasiswanya,” sambungnya.
Pada pelatihan ini, Priono menekankan kepada semua peserta, terkait bagaimana strategi belajarnya, bagaimana mengatur waktunya, agar jangan sampai mahasiswa putus di tengah jalan.
“Jangan karena kesulitan yang dihadapi mahasiswa ini, mereka tidak melanjutkan kuliah. Terus bagaimana belajar dengan cepat, membaca dengan cepat, strategi membuat rangkuman, bagaimana mengatur waktu di sela kesibukan, sehingga tetap efektif mempelajari modul-modul UT, mempelajari pelajaran yang ada di Univesitas Terbuka,” beber pria ramah tersebut.
Ia berharap lewat ToT ini, para mahasiswa nantinya bisa suskes menempuh pendidikan sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Selain kendala ekternal tersebut, UT Banjarmasin juga mengalami kendala lain yang dihadapi saat ini untuk proses belajar jarak jauh, yakni jaringan internet dan perbankan.
“Dengan layanan yang kita berikan, UT itu bisa menjangkau yang tidak terjangkau. Kalau tidak ada jaringan internet, ya kita enggak bisa apa-apa. Jadi, masyarakat sangat butuh jaringan internet untuk bisa belajar mengenyam pendidikan tinggi. Tanpa bantuan pihak terkait, misi UT untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sulit tercapai,” tegas Direktur.
Ia juga berharap dan mengajak pihak terkait, untuk mewujudkan pemerataan pembangunan jaringan internet ke seluruh pelosok daerah.
“UT Banjarmasin tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan pihak terkait, yang memang punya wewenang dalam pengembangan jaringan internet di seluruh Kalsel,” tandas Priono.
Selanjutnya, Manager Marketing dan Registrasi UT Banjarmasin Yuli Triana menambahkan, LPKBJJ terdiri dari empat bagian. Pertama, Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB). Kedua, Pelatihan Keterampilan Jarak Jauh (PKBJJ), ketiga terkait Workshop Tugas, serta keempat tentang Klinik Ujian.
“Jadi, kegiatan ini biasanya yang kita sampaikan kepada mahasiswa baru, bahkan mahasiswa lama pun diizinkan untuk persiapan pembelajaran, persiapan untuk perkuliahannya,” katanya.
“Apa sih yang dilaksanakan sebagai mahasiswa, kemudian platform apa sih yang disediakan UT untuk mahasiswa. Jadi, bukan berarti ketika mereka kuliah daring lalu dilepas, tetapi kita juga memberikan Workshop Tugas untuk kesiapan mereka mengerjakan tugas, dan Klinik Ujian,” sambung Yuli.
Dikatakannya, skema ujian pada UT Banjarmasin ada tiga bagian, pertama ujian tatap muka, kedua take home exam,dan ujian daring.
“Kami merefresh sebenarnya, karena pelatihan ini sudah pernah kami lakukan,” jelas Yuli.
Kemudian salah seorang narasumber Dr. Pepi mengungkapkan, materi yang akan diberikan kepada peserta kali ini terkait pengetahuan proses perkuliahan yang ada di UT Banjarmasin.
“Jadi, mahasiswa baru UT harus mengetahui proses yang ada, sehingga nanti mereka menjadi mahasiswa yang paham tentang bagaimana belajar di UT dan trik belajar di UT,” ungkapnya.
Setelah mengetahui UT secara teoritis, para peserta akan diberikan pelatihan keterampilan, bagaimana mereka mengaplikasikan kegiatan hasil latihan ini, guna membantu mahasiswa menjalani perkuliahan nantinya.
“Ada di sini pelatihan terkait bagaimana mengatur waktu belajar, melaksanakan jadwal belajar, dan pelatihan bagaimana cara membaca yang efektif, kemudian merangkum atau membuat rekaman hasil belajarnya,” kata Dr. Pepi.
“Nanti juga akan diberikan pemahaman penjelasan mengenai tugas-tugas pembelajaran apa saja yang harus mereka kerjakan,” pungkasnya.
Diketahui, jumlah mahasiswa UT Banjarmasin pada tahun 2019 lalu berjumlah sekitar 5.300 orang, dan sekarang di 2024 bertambah menjadi sekitar 8.600 orang. Kemudian untuk mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di tahun ini ada 250 orang.
(Ian/Achmad MT)