Kejadian yang praktis menarik perhatian nasional dan internasional ini segera terlupakan dan seperti dianggap tidak ada. Hal ini karena pertama, peristiwa itu dianggap sebagai musibah biasa saja. Masih kuatnya represi membuat sebagian besar saksi mata tidak berani buka mulut, bahkan untuk melaporkan anggota keluarga yang hilang pun mereka takut. Lebih-lebih ketika itu ada stigma yang kuat bahwa mereka yang terlibat dalam peristiwa itu adalah “para perusuh”, “para penjarah/pencuri”.
Besarnya tekanan para demonstran, merebaknya kerusuhan, dan terbentuknya opini yang diciptakan pers yang sangat menyudutkan pemerintah Orde Baru, mengakibatkan Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, dan sejak itu tumbanglah Pemerintahan Orde Baru.
Peristiwa reformasi yang skala dan dampaknya memang lebih besar ini, akhirnya menutup habis ingatan akan peristiwa kerusuhan sosial yang terjadi di berbagai daerah, termasuk peristiwa “Jumat Kelabu”, fokus perhatian kemudian beralih ke pentas nasional.
Editor : Ahmad MT