Holistik Covid

RSJ Sambang Lihum
Epidemiolog Banua, dr IBG Dharma Putra

Oleh IBG Dharma Putra
dokter, epidemiolog

Sudah lama, saya tidak menulis tentang covid secara lebih detail, mungkin karena frustrasi dan kelelahan pandemi. Sebuah lelah yang disebabkan oleh pandemi yang terjadi terlalu lama.

Kasus covid yang selalu ada dan seakan tak pernah mereda, bahkan belakangan ini, terjadi pertambahan jumlah kasus yang mengindikasikan terjadinya percepatan penularan, cukup memprihatinkan kita semua.

Sebuah percepatan penukaran yang sangat mungkin karena penularan virus yang sudah bermutasi jenis B 1.1.7 tersebut, yang memang sangat menular dan dari penelitian, bahkan ditemukan bukan hanya lebih menular tapi juga lebih berbahaya untuk anak anak.

Kita tak perlu berdebat lama tentang kealfaan penangganan di satu tahun terdahulu, karena mutasi hanya bisa terjadi pada penularan kasus yang tidak terkendali dan kenyataan itulah yang tertampakkan saat ini.

Kata maaf, tak perlu lagi terucapkan tapi ditebus dengan optimalisasi kegiatan di masa sekarang dan yang akan datang. Sebuah optimalisasi yang didasari dengan sebuah kecerdasan pengetahuan tentang kejadian serta sejarah masa setahun yang telah berlalu.

Baca Juga : Dua Model Promosi : Model Tetes Air di Kolam dan Model Tebar Benih

Secara teoritis kita sudah terlalu banyak kompromi dengan hal yang tak perlu serta salah duga terhadap angka prosentase kepatuhan masyarakat hingga berakibat terjadi penularan didalam keluarga.

Masyarakat yang secara prosentase tampak patuh ternyata menyimpan individu individu yang sangat tidak patuh didalamnya, kesimpulan kepatuhan terhadap pelaksanasn protokol kesehatan di masyarakat ternyata tak berlaku untuk sebagian individu yang berada didalamnya, yang lazim dikenal dengan ekological fallacies.