Jagoan PDIP Kalsel Unggul di 5 Pilkada

M. Syaripudin
Muhammad Syaripudin, Sekretaris PDI-P Kalsel

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpartisipasi dalam mengusung pasangan calon (paslon) di semua pemilihan kepala daerah (pilkada), baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

“Pilkada yang dimenangi PDIP bersama partai politik koalisi, berdasarkan perhitungan C-1 diiringi dengan selisih suara yang tidak memungkinkan untuk terjadi gugatan ke Mahkamah Konstitusi, adalah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Balangan,” ujar Sekretaris PDIP Kalsel, Muhammad Syaripuddin, di Banjarmasin, Senin (14/12/2020).

Sedangkan untuk Pilkada Provinsi Kalsel dan Kabupaten Kotabaru, paslon yang diusung PDIP juga unggul, namun dengan selisih suara yang tipis. 

“Kami mengakui ada beberapa kabupaten yang mengalami kekalahan pada paslon yang kami usung. Daerah tersebut adalah Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Tanah Bumbu,” terang wakil rakyat Kalsel ini.

Dengan demikian, PDIP di Banjarmasin kembali mengulang kesuksesan Pilkada 2015, dengan memenangkan pasangan Ibnu Sina dan Arifin Noor di tahun ini.

“Selain itu, hasil ikhtiar juga terjadi di Kota Banjarbaru, karena PDIP berhasil menghantarkan kemenangan kader partai, yakni Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Banjarbaru, Wartono, sebagai wakil wali kota mendampingi Aditya Mufti Arifin yang menjadi Wali Kota Banjarbaru,” bebernya.

Kejutan terjadi pada Pilkada Balangan, kerjasama yang apik antara PDIP, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat, yang mengusung pasangan H. Abdul Hadi dan H. Supiani, mampu menumbangkan dominasi Partai Golkar yang mengusung bupati petahana. 

Sebagai Catatan, H. Supiani merupakan mantan birokrat yang menjadi kader PDIP.

Syaripuddin juga mengingatkan kepada pasangan yang terpilih, agar benar-benar menepati visi, misi, program, dan janji politik yang telah diberikan.

“Selain itu, agar membangun tata pemerintahan yang bersih, merakyat, dan bekerja dengan nyata, serta tidak melakukan praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,” pungkasnya.

Editor : Ahmad MT