Kadin Gelar BEF, Momen Strategis Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Kadin,IKN, Nusantara, Borneo, Kalimantan, Asean,

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama ASEAN Business Advisory Council (BAC) dan Borneo Economic Community (BEC), berkolaborasi menggelar Borneo Economic Forum (BEF), untuk memperkuat kerja sama dan pertumbuhan bersama di antara negara-negara ASEAN yang tergabung dalam BEC.

Mengusung tema “Regional Connectivity: A Pathway to Inclusive Growth”, ajang ini diharapkan dapat meningkatkan investasi ke Ibu Kota Nusantara (IKN), mendorong ekonomi Kalimantan secara merata, dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional, demi mendukung visi Indonesia Emas 2045.

2 days ago
3 days ago
4 days ago
5 days ago
7 days ago
1 week ago

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Adi Santoso, menyampaikan apresiasi besar kepada Kadin Indonesia dan Kadin Kalsel, atas terselenggaranya BEF ini.

Ia mengatakan, sebagai pulau terbesar ketiga di dunia yang menjadi teritorial tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Kalimantan memiliki potensi besar untuk berkembang. Posisi strategis Kalimantan semakin diperkuat dengan kehadiran IKN, dengan Kalsel dinilai bisa berperan sebagai gerbang utama.

“Kami optimis Kalimantan Selatan dengan posisinya sebagai gerbang IKN, memiliki peluang besar di kancah ASEAN. Kesempatan meraih investor terbuka lebar jika kita pandai memanfaatkan momentum. Borneo Economic Forum memberikan kita kesempatan membuka akses kolaborasi yang lebih luas dan membangun konsolidasi dengan negara-negara ASEAN di bawah pendampingan Kadin Indonesia dan Borneo Economic Community,” ungkap Gubernur.

Sahbirin Noor berharap, kolaborasi yang terjalin melalui forum ini dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kalimantan, dan memperkuat hubungan antarnegara ASEAN.

Sementara itu, Ketua ASEAN-BAC Indonesia sekaligus Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, menekankan pentingnya Forum Ekonomi Borneo sebagai wadah untuk membahas dan merumuskan solusi bagi pengembangan ekonomi di Pulau Kalimantan. Menurutnya, dengan produk domestik bruto gabungan sekitar $165 miliar, Borneo memiliki posisi strategis sebagai pusat integrasi ekonomi dan perdagangan regional, terutama dengan hadirnya IKN di Kalimantan Timur.

“Forum ini merupakan upaya untuk mendukung pembangunan ekonomi di Pulau Kalimantan. Tentunya dengan hadirnya pusat pemerintahan baru di IKN, Borneo berperan penting menjadi salah satu epicentrum of economic growth menuju pertumbuhan ekonomi 8%, yang didorong oleh pemerintah terpilih Pak Prabowo dan Mas Gibran, sekaligus mengoptimalisasi potensi kolaborasi ekonomi di Borneo, yang secara geografis berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Brunei Darussalam sebagai bagian dari _good neighbour policy,”_ tegas Arsjad.

Ia menambahkan, bahwa Borneo juga berpotensi menjadi pusat pengembangan ekonomi hijau yang berkelanjutan melalui solusi berbasis alam, energi terbarukan, ekowisata, dan pasar karbon. Untuk itu tekan Arsjad, pembangunan infrastruktur yang terencana dan terintegrasi di Borneo sangat penting, agar visi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dapat tercapai.

“Konektivitas yang terintegrasi, tidak hanya terbatas pada infrastruktur fisik seperti jalan dan transportasi, tetapi juga mencakup energi terbarukan, sangat penting untuk meningkatkan daya saing ekonomi Borneo. Dengan adanya konektivitas ini, kita dapat meningkatkan mobilitas, membuka peluang perdagangan, dan menarik lebih banyak investasi, khususnya dalam membangun ekonomi hijau. Artinya, Borneo dapat terintegrasi pada perdagangan rantai pasok regional,” ujarnya.