Korban Banjir di Batola Sangat Membutuhkan Perahu Karet

korban banjir
Wakil Bupati Barito Kuala, H. Rahmadian Noor, meninjau serta berdialog dengan masyarakat yang terdampak banjir

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA Sebagian wilayah Kabupaten Barito Kuala (Batola) saat ini dilanda banjir, dengan meluapnya debit air di tiga kecamatan, yang mengakibatkan segala aktifitas warga terhambat, di antaranya di Jejangkit, Mandastana, Alalak, yang perlu kepedulian dari berbagai pihak, untuk membantu warga yang terdampak.

Wakil Bupati (Wabup) Batola, Rahmadian Noor, turun langsung memberikan pertolongan, pada hari Sabtu (16/01/2021), di Desa Semangat Dalam, bersama Kepala Kepolisian Sektor Berangas, IPDA. Iman Juana, dan Camat Alalak, Muhammad Sya’rawi.

Baca Juga :

“Saat ini masyarakat Kabupaten Barito Kuala diserang banjir yang cukup parah dan memprihatinkan,” tutur Rahmadian Noor.

Ia menambahkan, ada tiga desa di Kecamatan Alalak, yang saat ini cukup parah tergenang air, yakni Semangat Dalam, Semangat Bakti, dan Semangat Karya.

Masyarakat di dalamnya sangat membutuhkan bahan makanan pokok, dan juga membutuhkan alat transportasi untuk bisa keluar masuk membeli keperluan sehari-hari, seperti perahu karet, atau roda empat yang bisa menerobos banjir.

“Tingginya kedalaman air saat ini sudah mencapai lutut orang dewasa. Untuk sepeda motor pun tidak mungkin lagi bisa keluar masuk,” urai Wabup Batola.

Rahmadian Noor berharap kepada para dermawan dan juga Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, bisa membantu warga yang membutuhkan.

“Begitu juga kita sekarang, dari pemerintah daerah sudah mengusahakan berbagai macam bantuan, demi meringankan beban warga yang terkena musibah bencana alam, yang sebelumnya tidak pernah terjadi selama ini,” jelas Wabup Batola.

Bantuan tersebut dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Batola, baik dari biaya tak terduga, maupun sumbangan dari berbagai pihak.

“Yang terdampak korban banjir sekarang ini, diperkirakan mencapai 15.000 jiwa di tiga kecamatan tersebut. Sedangkan khusus Kecamatan Alalak, tercatat sekitar 8.000 orang, yang sangat memerlukan perhatian dari berbagai pihak,” ungkap Rahmadian Noor.

Editor : Ahmad MT