Hana merasakan bagaimana harga sebuah perjuangan. Ia selalu ingat pesam gurunya, siapkan dirimu dan opportunity will come true (kesempatan akan datang padamu).
Di awal karir di perbankan, saya selalu dipesankan senior saya untuk banyaklah belajar. Sebab itu akan memberikan kesiapan pada diri kita jika mendapat kesempatan menduduki jabatan tertentu,” terang Hana yang suka membaca buku tokoh sukses dan mengikuti kebiasan sukses mereka.
Ayah dua anak ini mengakui bahwa ia sangat fokus pada pekerjaan, makanya sejak awal kerja di perbankan ia kerap kerja melebíhi jam kerja. Bahkan ketika Sabtu jam kerja hanya sampai pukul 12.00 Hana malah keluar kantor pukul 16.00.
Meski sibuk dengan kerjaan, namun kebersamaan denga keluarga tetap menjadi prioritas. Baginya berumahtangga itu tidak hanya menggabungkan dua ekosistem keluarga besar, dua kultur, tapi juga bagaimana berkomunikasi yang efektif.
Selama 32 tahun bergelut di perbankan, Hana menyimpulkan bahwa tidak cukup hanya dengan knowledge (pengetahuan) tapi juga attitude (prilaku) dan relationship (hubungan dengan orang lain) bagaimana menghargai orang lain.
Ketika Hana menduduki jabatan pimpinan di Bank Mandiri. Saat itu salah seorang bawahannya adalah mantan atasannya semasa di BDN. Ketika di Bank Mandiri harus jadi bawahan Hana, sang mantan atasan sempat bercanda bahwa ia tak mau dipimpin oleh Hana. Tapi Hana menanggapi candaan itu dengan penuh hormat kepada sang mantan atasan.
Kejadian lainnya, tatkala mantan seniornya di BDN yang waktu itu menjabat wakil pimpinan cabang juga kemudian saat berkarir di BRI syariah menjadi bawahannya.
“Beliau orang baik, sejak awal saya kerja selalu mengajari saya. Beliau guru saya. Dan ketika saya jadi atasan beliau, suatu hari masuk ruangan saya sambil bawa buku agenda sembari meminta petunjuk untuk suatu tugas. Saya kemudian bilang kepada beliau, bapak adalah guru saya. Tak perlu seperti itu dengan saya. Silakan bapak kerjakan tanpa perlu arahan saya,” papar Hana.
Selain senang belajar, Hana di dunia perbankan juga suka mengajar. Baginya mengajar itu akan memperkuat daya ingat. Sebab seorang pengajar akan selalu belajar dan itu menjadi kebiasaan.
Editor : Achmad MT