MoU Paragon Wardah dan Al Mujadilah Qatar: Misi Global untuk Perempuan Pemimpin Masa Depan

Acara Global Women Leadership Dialogue bertajuk _Leading with Purpose, Women in Faith, Business, and Global Policy” menghadirkan para pembicara ternama

Dalam momen ini, juga dilaksanakan Global Women Leadership Dialogue yang bertajuk “Leading with Purpose: Women in Faith, Business, and Global Policy.” Forum ini menjad wadah bermakna untuk mengeksplorasi bagaimana peran perempuan dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dialog ini menghadirkan pembicara ternama seperti Dr. Sohaira Siddiqui, H.E Retno Marsudi, dan dr. Sari Chairunnisa, Sp.KK, FINSDV. Sesi dibuka dengan sambutan dari Lita Kardatin Hassan, istri Duta Besar Indonesia untuk Qatar, dan dimoderatori oleh Wardah Brand Ambassador, Dewi Sandra.

Bersama-sama, para pembicara menyoroti pentingnya kolaborasi lintas batas dan lintas sektor dalam mendorong kepemimpinan peran perempuan yang berdampak.

“Kepemimpinan dipahami sebagai amanah yang harus dijalankan dengan kebijaksanaan, tanggung jawab, dan akuntabilitas. Para pemimpin perempuan memegang peran penting dalam membuka jalan bagi generasi berikutnya, memperluas kemungkinan apa yang bisa kita capai bersama,” ujar dr. Sari Chairunnisa, Sp.KK, FINSDV, Deputy CEO ParagonCorp. “Sejak awal, ketika Ibu Nurhayati mendirikan Paragon, kolaborasi telah menjadi inti dari perjalanan kami. Melalui kolaborasi ini, kami tidak hanya menciptakan ruang aman bagi perempuan untuk tumbuh dan memimpin, tetapi juga menjembatani berbagai movements, exchange knowledge, dan memperluas dampak bersama di berbagai wilayah,” tambah dr. Sari.

“Ketika perempuan dilibatkan dalam negosiasi perdamaian, perdamaian yang tercipta cenderung lebih sustain dan berkelanjutan. Melibatkan perempuan bukan hanya soal keadilan dan kesetaraan, tetapi juga tentang memahami issue lebih dalam dan menciptakan solusi yang nyata. Saat seorang perempuan bangkit, dia membuka jalan bagi perempuan lain untuk ikut naik. Di dunia yang semakin saling terhubung saat ini, diplomasi tidak lagi terbatas pada urusan negara, tetapi diplomasi juga tentang empati, manusia, dan kemajuan bersama. Melalui kolaborasi seperti ini, kita dapat membuka jalan bagi perempuan perempuan untuk memimpin secara global, baik dalam diplomasi, bisnis, dan pendidikan,” ujar Retno Marsudi, Board of Council Paragon Wardah Stewardship for Global Impact.

Di dalam momen ini, juga dilakukan penunjukan kepada Dr. Sohaira Siddiqui sebagai Board of Council Paragon Wardah Stewardship for Global Impact. Dr. Sohaira Siddiqui, adalah seorang akademisi dan penggerak kepemimpinan perempuan, yang akan berperan penting memperkuat inisiatif Paragon Wardah dalam bidang pengembangan kepemimpinan perempuan. Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif Al Mujadilah Women Center, Member of Qatar Foundation, serta Associate Professor Kajian Islam di Georgetown University, Qatar. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Dr. Siddiqui telah mendedikasikan dirinya dalam membangun dan mengembangkan institusi pendidikan serta komunitas di berbagai belahan dunia.

“Penting bagi kita sebagai perempuan untuk membuka pandangan kita lebih jauh dari keterbatasan sejarah, dan mengetahui secara mendalam bagaimana perempuan secara berkelanjutan membentuk sejarah sejak zaman Nabi hingga hari ini. Ini bukan hanya tentang beberapa perempuan yang baru-baru ini breaking the glass ceiling. Namun, di setiap abad, perempuan telah memecahkan berbagai ‘ceiling’ atau batasan lainnya tanpa melupakan fitrahnya sebagai seorang wanita,” ujar Dr. Sohaira Siddiqui, Direktur Eksekutif Al Mujadilah Women Center.

“Didirikan oleh Sheikha Moza bint Nasser, Al Mujadilah Center menyediakan sebuah safe space, ruang pendidikan yang menumbuhkan kepemimpinan, berakar pada identitas, tujuan dan ketangguhan. Melalui kolaborasi strategis dengan Paragon Wardah, kami mempunyai tujuan untuk memperluas nilai-nilai ini secara global, khususnya bagi perempuan di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia, dengan membuka jalur baru untuk pengembangan kepemimpinan. Program seperti Ri’āya Young Adult Stewardship sangat penting dalam menghubungkan perempuan muda lintas negara dan budaya, mempersiapkan mereka untuk membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tambah Dr. Sohaira Siddiqui.

Paragon Wardah terus memperjuangkan kemajuan peran perempuan dalam menciptakan ruang inklusif untuk pertumbuhan dan kepemimpinan. Inisiatif seperti Women Space, House of W – Women, Wisdom, Wardah, dan berbagai program pembelajaran, kepemimpinan, hingga sosial, baik di Indonesia, Malaysia, maupun di kancah global, mencerminkan komitmen kuat Paragon Wardah. Salah satunya Ri’āya Young Adult Stewardship Program by Al Mujadilah Women Center, suatu development program untuk perempuan muda usia 17–20 tahun, yang dirancang untuk mencetak agen perubahan dan calon pemimpin perempuan masa depan yang siap menghadapi tantangan global, rooted in faith-impactful for the greater good.

Di sela sela akhir sesi, Paragon Wardah Brand Ambassador Dewi Sandra mengatakan, “Setiap perempuan memiliki cerita, dan setiap suara memiliki kekuatan. Perempuan yang mendukung perempuan lainnya, adalah kunci untuk mewujudkan perubahan yang berarti”.