JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU — Wakil Gubernur Kalimantan Selatan melalui Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Dr. Ir. Ariadi Noor, membuka Konferensi Nasional ke-11 Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM–CSR) Tahun 2025, Kamis (23/10/2025) pagi.
Acara yang digelar di Aula Gedung Utama Lantai 3 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ULM Jalan A. Yani Km 36 Banjarbaru ini menghadirkan akademisi, peneliti, pelaku CSR, serta pegiat pengabdian masyarakat dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga di Indonesia. Konferensi nasional ini menempatkan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai tuan rumah.
Sejumlah tokoh hadir, di antaranya Rektor ULM Prof. Ahmad Alim Bachri, Sekretaris ASPPI Esa Theodore Mbow, akademisi UNS Sarjiyanto, serta akademisi ULM Prof. Sunardi. Narasumber juga dihadirkan dari sektor perusahaan seperti PT Olah Karsa, PT Adaro, dan PT Kalimantan Prima Persada.
Pada malam harinya dilaksanakan gala dinner bersama peserta dari berbagai daerah, sekaligus pengumuman PKM–CSR Award.
Pemprov Kalsel Dorong Kolaborasi Manfaatkan Potensi Daerah
Dalam sambutan yang dibacakan Plh Sekdaprov, Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman menyampaikan apresiasi dan dukungan Pemprov Kalsel atas terselenggaranya konferensi yang mengusung semangat kolaborasi antara dunia akademik dan industri untuk kesejahteraan masyarakat.
“Acara ini sangat relevan dengan semangat pembangunan daerah. Terlebih Kalsel memiliki potensi sumber daya alam dan budaya lokal, serta telah ditetapkan sebagai Geopark Meratus oleh UNESCO,” ucapnya.
Ia berharap kehadiran para peneliti dan pelaku CSR di Kalsel dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah serta mendorong sinergi untuk kemajuan Banua.
Menurut Wagub, keberlanjutan pembangunan harus berbasis tiga pilar : lingkungan (environmental), sosial (social), dan ekonomi (economic). Social equality dan economic connection dinilai perlu dibangun untuk menciptakan kesejahteraan.
“PKM–CSR ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kolaborasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Akademisi Tekankan Kolaborasi dan Ekosistem Ekonomi
Rektor ULM Prof. Ahmad Alim Bachri menuturkan bahwa lembaga unggul harus membangun teknologi yang ekonomis dan relevan dengan kebutuhan industri karena dunia industri mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Membangun ekosistem dunia usaha perlu berkolaborasi dengan perguruan tinggi sehingga kontribusi nyata dapat dimaksimalkan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris ASPPI Esa Theodore Mbow menyebut pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, disamping penelitian yang terus mereka lakukan secara konsisten.
“Kegiatan ini memberi dampak nyata bagi masyarakat dan mendukung pembangunan daerah berbasis penelitian,” tegasnya.
Konferensi PKM–CSR ke-11 ini juga diisi dengan seminar nasional, presentasi hasil pengabdian, pameran produk inovatif, serta forum kerja sama antar perguruan tinggi dan mitra industri.
Diharapkan kegiatan ini memperkuat kontribusi perguruan tinggi dan sektor swasta dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di Kalimantan Selatan.
(Sumber : Biro Adpim)














