Pemugaran Langgar Al-Hinduan, Ada Meriam di Bawahnya

Suasana pemugaran Langgara Al-Hinduan, Rabu (16/8/23)

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Memiliki catatan sejarah sebagai tempat Muktamar ke-11 Nahdatul Ulama pada Juni Tahun 1936, Langgar Al-Hinduan di Jalan Pierre Tendean, mulai dipugar oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.

Selain itu, pada bangunan berusia lebih dari satu abad ini, juga memiliki benda bersejarah, yakni meriam, yang tertanam di bawahnya.

Hal itu diungkapkan langsung Abdurrahim, imam tetap Langgar Al-Hinduan, yang menyampaikan, bahwa meriam itu ditemukan pada tahun 1989, saat dilakukan rehab.

“Ketika pembongkaran ditemukan besi besar, dengan diameter seperti drum, diperkirakan meriam, tertanam arah jalan, makanya tidak diambil, takut jalan akan amblas pada saat itu,” ungkapnya saat ditemui dirumahnya yang tidak jauh dari langgar, Rabu (16/8/23).

Pengurus Langgar Al- Hinduan, Abdurrahim

Selaras dengan hal itu, Wali Kota H. Ibnu Sina telah berpesan kepada para pekerja, agar dapat berhati-hati, karena diduga terdapat benda bersejarah pada bawah bangunan tersebut.

“Khususnya konsultan pengawas, agar hati-hati dalam bekerja, karena bisa jadi ada benda peninggalan sejarah,” ungkapnya di lain waktu.

Bahkan menurutnya, jika benar adanya meriam di bawahnya, kemungkinan merupakan salah satu dari 4 bastilon yang ada di Benteng Tatas.

“Kalau bernar ada, nanti ditemukan saat pembongkaran, maka ini merupakan meriam ketiga yang telah ditemukan, berdasarkan catatan sejarah Prof. M. Idwar Saleh tentang sejarah Kota Banjarmasin,” jelasnya.

Diketahui, pemugaran langgar ini menelan anggaran sebesar Rp1,4 miliar, dengan masa pengerjaan 150 hari, yang dimulai sejak 31 Juli hingga 27 Desember 2023.

(Ih/Achmad MT)