Pj Bupati Batola Nyanyikan Tembang Pucung di Hari Jadi ke-34 Desa Karang Bunga

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Masyarakat Desa Karang Bunga, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala (Batola), antusias ramaikan puncak peringatan hari jadi ke-34 Desa Karang Bunga.

Pada kesempatan ini, Penjabat (Pj) Bupati Mujiyat, S.Sn., M.Pd. berkesempatan penuhi undangan warga, sekaligus melepas jalan santai dan pawai mobil hias yang menjadi salah satu agenda, Ahad (05/03/2023).

Kehadiran Pj Bupati ini didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK Batola Suharyanti Mujiyat, Asisten 3 Sekretariat Daerah Batola Wiwien Masruri, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Dahtiar Fajar, sejumlah camat, dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan.

Menuju lokasi bersama rombongan menggunakan vespa, Pj Bupati disambut Camat Mandastana Marion Setiawan, Kepala Desa Karang Bunga Sarino, para perangkat desa, dan warga masyarakat Desa Karang Bunga dengan untaian melati. Penyambutan cukup meriah digelar dengan penampilan Kelompok Seni Desa, baik Reog Ponorogo, campur sari, maupun tari gandrung khas Banyuwangi. 

Sarino dalam sambutannya menyampaikan, tema hari jadi ke-34 Desa Karang Bunga adalah “Bersama Kita Kuat, Bersatu Kita Hebat”.

“Saya harap melalui perayaan hari jadi ini, kita bersama-sama bisa menyamakan tekad dan optimisme dalam memajukan desa Kita, terutama dalam pelestarian budaya,” ungkapnya.

Melalui sambutannya, Pj Bupati mengucapkan selamat kepada masyarakat Desa Karang Bunga untuk hari berbahagia ini. Mujiyat menyebutkan, kegiatan ini menjadi bentuk rasa syukur masyarakat atas bertambahnya usia desa. 

“Siapa yang bersyukur atas nikmat yang diterima, insyaAllah akan Allah tambahkan nikmatnya nanti,” ungkapnya.

Mujiyat yang juga Kepala Badan Pengembangan SDM Provinsi Kalsel ini, mengajak masyarakat Desa Karang Bunga harus makin bersyukur dengan suksesnya panen padi seluas 46 hektare. Hal ini menurutnya, makin mengkukuhkan status Batola sebagai lumbung padi Kalimantan Selatan. 

“Pertanian menjadi kekuatan tersendiri bagi Batola dalam mengatasi inflasi, ” ungkap alumnus Institut Seni Indonesia itu.

Tambahnya, pihaknya akan memperkuat pertanian, khususnya di Mandastana, demi memperbanyak produksi padi, yang berujung pada penekanan inflasi.

“Perayaan hari jadi Desa semacam ini harus dilestarikan, karena menjadi momentum silaturahmi seluruh masyarakat Desa Karang Bunga,” jelas Mujiyat. 

Terakhir, pria yang juga piawai dalam menjadi dalang wayang kulit ini, menyanyikan tembang pucung untuk masyarakat Desa Karang Bunga.

(Alibana)