JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Mungkin sebagian dari kita masih merasa asing dengan kalimat remote working. Arti secara umum, remote working adalah jenis pekerjaan yang tidak memerlukan tatap muka langsung dengan klien.
Biasanya pekerjaan model begini adalah jenis pekerjaan jasa. Orang-orang yang menjalani perkerjaan seperti ini adalah society yang bebas menentukan tempat kerjanya sendiri alias tidak harus memiliki kantor secara fisik.
Karena yang diperlukan adalah keahliannya yang dibuktikan dengan portofolio atau hasil dari perkerjaannya selama ini, dan klien bisa mengambil kesimpulan sendiri apakah worthed memakai jasa dari remote worker tersebut atau sebaliknya. Jadi lebih obyektif penilaiannya, dibanding dengan menampilkan sederet kesarjanaan dan beragam sertifikat keahlian, tetapi tidak ada karya yang dihasilkan.
Remote working menjadikan waktu kerja lebih fleksibel, bisa di set dengan kesepakatan bersama, dengan target capaian yang terukur. Pembayaran jasanya pun dapat diatur apakah dibayar per jam aktif atau per proyek. Dan yang keren adalah pembayarannya memakai valuta asing alias dollar, sehingga tidak begitu terpengaruh ketika rupiah melemah terhadap dollar.
Lalu apakah remote working sama dengan work from home, seperti yang sedang populer diterapkan ketika masa pandemi Covid 19 sedang ganas-ganasnya?
Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tapi konsep work from home yang sedang booming di Indonesia kemaren itu, kebanyakan adalah pekerjaan kantor yang dibawa ke rumah, dan lebih kepada penerapan social distancing untuk menghambat penyebaran pandemi covid-19.
Remote Working biasa disebut juga sebagai frelancer, jika mereka bekerja atas nama pribadi, person to person dengan klien. Tetapi banyak juga yang bekerja dibawah satu bendera perusahaan, dan tentunya perusahaan jasa.
Pada awalnya tawaran pekerjaan yang banyak tersebar untuk remote working adalah pekerjaan yang berkaitan dengan lingkup komputer dan komputasi, contohnya Web Design, Web Development, Mobile Web, Graphic Design, Video Service, E-Commerce, Sosial Media, SEO, Internet of Things. Namun seiring berjalannya waktu, sudah banyak juga tawaran pekerjaan di luar bidang tersebut, misalnya konsultan perdagangan dan bisnis dan ahli bahasa.
Salah satu metode dan prosedur remote working adalah dengan Scrum. Scrum adalah kerangka kerja manajemen proyek yang membantu tim menyusun dan mengelola pekerjaan mereka melalui serangkaian nilai, prinsip, dan teknikal. Metode Scrum mendorong untuk belajar mandiri melalui pengalaman, mengatur diri sendiri saat menyelesaikan masalah, dan intropeksi diri untuk peningkatan kualitas keahlian. Metode Scrum memaparkan serangkaian rapat, perangkat, dan peran masing-masing pihak untuk bekerjasama dalam tim.
Kemudian, Sprint adalah breakdown dari Scrum untuk pengaturan waktu pengerjaan dengan periode singkat dengan batasan-batasan waktu tertentu untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan. Sprint memecah proyek-proyek besar dan kompleks menjadi potongan-potongan kecil yang bisa dikerjakan secara lebih cepat dan sistematis.
Lalu dimana pekerjaan remote worker atau freelance dapat ditemukan? Setidaknya ada 15 Marketplace populer di tahun 2022 yang menjembatani antara freelance dengan klien yang memerlukan jasa freelancer di seluruh dunia, antara lain seperti https://www.fiverr.com/ , https://www.upwork.com/ , https://99designs.com.au/ ,
So,,, tunggu apa lagi?
Penulis: Surya Eka Priyatna – Dosen UIN Antasari Banjarmasin
(Isi Tulisan Sepenuhnya tanggung jawab pengirim)














