JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Provinsi Kalimantan Selatan telah terbentuk di seluruh kabupaten/kota sejak 2023, sehingga mulai tahun ini seluruh tim aktif melaksanakan program kerja. Posisi Juni, TPAKD telah menggelar puluhan kegiatan edukasi.
“Adapun penyaluran kredit baru sebanyak 189 debitur dengan plafon sebesar Rp3,99 miliar. Kemudian terdapat pembukaan rekening Simpanan Pelajar (SimPel) baru kepada 10.154 pelajar, dan penyaluran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebanyak 1.730 hektare area pertanian,” ungkap Kepala OJK Provinsi Kalsel Agus Maiyo melalui siaran persnya, Selasa (23/07).
Ia menekankan, OJK Provinsi Kalimantan Selatan senantiasa bersinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan di daerah.
“Kami optimis sektor jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Selatan stabil untuk mendukung perekonomian daerah,” tegas Agus Maiyo.
Selain itu, pihaknya juga telah menggencarkan edukasi dan perlindungan konsumen, untuk senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan.
Puluhan kegiatan edukasi yang dilakukan, menjangkau 4.396 orang sejak Januari s.d. Juni, yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, santri, mahasiswa, ibu rumah tangga pelaku UMKM, serta masyarakat umum.
Sedangkan layanan konsumen mencapai 319 layanan, baik yang diterima langsung di kantor OJK, maupun via Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).
“Secara umum layanan konsumen tersebut meliputi permintaan informasi, pertanyaan, maupun konsultasi pengaduan dari konsumen mengenai pencatatan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), perlakuan petugas penagihan, fraud eksternal berupa penipuan, pembobolan rekening, dan skimming (pencurian identitas),” urai Agus Maiyo.Untuk SLIK, OJK Provinsi Kalsel telah
menerima 5.160 permintaan. Peningkatan terjadi di bulan Mei, disebabkan kebijakan beberapa perusahaan yang meminta dokumen SLIK sebagai salah satu syarat perpanjangan kontrak kerja.
Adapun terkait pertumbuhan sektor jasa keuangan, dinilai OJK telah terjaga stabil dan kontributif terhadap pertumbuhan daerah pada posisi Mei 2024. Hal ini didukung oleh pertumbuhan di sektor perbankan, industri keuangan nonbank, dan pasar modal.
“Perekonomian di Kalsel tumbuh positif pada triwulan I sebesar 4,96%, sedikit di bawah nasional yang mencapai 5,11%,” pungkas Agus Maiyo.
(Saprian/ Achmad MT)














