JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Federal Express Corporation, salah satu perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia, hari ini merilis hasil survei terbaru yang mengulas tren dan sentimen menjelang musim belanja akhir tahun di antara kalangan bisnis dan konsumen di Asia Pasifik dan Eropa.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi fokus pengukuran dalam studi tersebut.
Survei ini dilakukan pada September 2025 dengan mengumpulkan perspektif dari 850 UMKM dan 850 konsumen di 13 pasar Asia Pasifik, termasuk 100 UMKM dan 100 konsumen Indonesia yang berbelanja dari penjual di Eropa.
Selain itu, survei ini juga menyoroti ekspektasi bisnis dalam menghadapi musim pemberian hadiah, serta preferensi dan kekhawatiran utama konsumen menjelang periode tersebut.
Indonesia menonjol sebagai pasar dengan puncak belanja liburan paling akhir di kawasan Asia Pasifik. Sebanyak 44% konsumen Indonesia berencana berbelanja pada Desember, lebih dari dua kali rata-rata regional yang hanya 19%, sementara sisanya memulai lebih awal pada bulan Oktober (31%) dan November (18%).
Temuan ini juga menunjukkan bahwa optimisme belanja tetap tinggi, dengan sebanyak 57% konsumen berniat meningkatkan belanja online dibandingkan tahun sebelumnya, dan 33% berencana menyelesaikan setidaknya separuh belanja liburan mereka secara online. Produk fesyen, makanan, dan elektronik menjadi kategori yang paling diminati, dengan faktor yang paling memengaruhi keputusan pembelian meliputi kualitas produk (95%), reputasi merek (73%), dan keunikan produk (44%).
Walaupun banyak konsumen berbelanja di akhir tahun, festival belanja seperti Double 11, Black Friday, dan Cyber Monday tetap berperan besar. Sebanyak 92% konsumen Indonesia mempertimbangkan festival belanja online tersebut untuk mendapatkan produk dan penawaran terbaik.
Tren ini terlihat pada strategi bisnis, di mana 91% UMKM di Asia Pasifik, termasuk 97% UMKM di Indonesia, dan 83% UMKM Eropa menganggap festival e-commerce sebagai peluang penting untuk memenuhi peningkatan permintaan musiman.
Kecepatan dan keandalan pengiriman menjadi aspek yang paling diperhatikan konsumen Indonesia, dengan seluruh responden menyatakan bahwa pengiriman cepat sangat penting. Meski demikian, pengalaman berbelanja saat musim sebelumnya mencatat tantangan seperti keterlambatan pengiriman (50%) dan biaya pengiriman tinggi (48%). Temuan ini menggarisbawahi perlunya peningkatan kinerja logistik dan pengalaman pelanggan di sepanjang proses belanja online.
Selain itu, beberapa faktor lain turut memengaruhi keputusan pembelian. Konsumen mengaku lebih tertarik membeli dari penjual Eropa jika tersedia pilihan produk yang lebih beragam (63%), metode pembayaran yang sesuai preferensi lokal (58%), serta opsi pengiriman yang lebih berkelanjutan (58%).
Survei ini juga mengungkap bahwa marketplace e-commerce menjadi kanal utama untuk membeli produk Eropa, dengan 67% konsumen Indonesia memilih platform tersebut, jauh melebihi situs resmi merek (17%) dan toko fisik (15%). Temuan ini menunjukkan kuatnya preferensi terhadap pengalaman belanja online yang mudah, terpusat, dan dapat diandalkan.
UMKM Indonesia merespons dinamika tersebut dengan meningkatkan relevansi produk dan daya saing penawaran. Sebanyak 64% menawarkan promosi yang lebih agresif dan 47% menyediakan produk atau rangkaian produk yang lebih disesuaikan untuk konsumen Eropa. Hal yang menggembirakan, sebanyak 91% melaporkan kepercayaan diri dalam memenuhi tenggat waktu pengiriman untuk pengiriman internasional selama musim liburan ini. (Viz)














