JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Media sosial di Banua belakangan dihebohkan dengan tersebarnya video dugaan kekerasan dan eksploitasi anak di Banjarmasin. Bocah tiga tahun berinisal K itu disinyalir dipaksa berjualan di trotoar.
Bukan hanya itu, menurut sejumlah keterangan, K juga diperkirakan kerap mendapatkan kekerasan fisik oleh orang tuanya sendiri.
Hal itu memantik reaksi keras dari Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel Muhammad Luthfi Saifuddin.
“Saya geram dan tak habis pikir dengan kejadian itu, dan saya langsung mencari dan mendatangi orang tua Karin tersebut ,” ungkapnya, Rabu (24/08/2022)
Bermodalkan informasi dari sejumlah pihak, akhirnya Luthfi berhasil bertemu dengan orang tua K yang bekerja sebagai juru parkir.
Kesempatan itu tak disia-siakan Luthfi. Ia Dengan tegas menasihati sang ibu untuk tidak melakukan kekerasan dan eksploitasi terhadap anaknya yang notabene masih balita.
“Kalau ulun dengar atau lihat kejadian seperti ini terulang kembali, ulun kada segan-segan membawa permasalahan ini ke ranah hukum, ibu bisa dipidana,” cecar Luthfi.
Sang ibu pun meminta maaf dan berjanji untuk tidak akan mengulangi perlakuan yang tidak pantas tersebut kepada anaknya.
Luthfi berharap kejadian yang tidak sepatutnya itu tidak terulang kembali, ia khawatir sang anak akan trauma dan berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan masa depannya.
“Buat para orang tua, khususnya yang ada di Kalimantan Selatan, cukup seperti kasus anakda Karin yang mengalami eksploitasi bahkan juga ada dugaan kekerasan, jangan ada lagi anak-anak Banua yang mengalami hal serupa. Jika masih ada yang melakukan hal serupa, akan berhadapan dengan kami,” ungkap Luthfi.
Ia mengimbau untuk merawat dan menyayangi anugerah pemberian Tuhan Yang Maha Esa tersebut. Alih-alih dimanfaatkan mencari uang, anak harus diberi pendidikan dan bekal untuk hari tuanya.
(Yunn)