JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sinkronisasi penataan ruang Kota Banjarmasin dengan provinsi dan nasional, menjadi pertanyaan untuk pasangan calon wali kota dan wakil wali kota petahana nomor urut 2, dalam debat kedua yang digelar Selasa malam (10/11/2020).
Menjawab hal itu, Ibnu-Arifin pun memaparkan program yang telah dilaksanakan. Dijelaskan Ibnu Sina bersama pasangannya, yang merupakan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin, Arifin Noor, pihaknya telah melakukan sinkronisasi penataan ruang dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Bahkan saat ini, sebagai payung hukumnya, peraturan daerah (Perda) terkait sedang digodok Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarmasin.
“Adapun dalam 20 langkah perubahan tata ruang yang dicanangkan, sudah 19 yang terealisasi di era Baiman I. Sehingga kami mengetahui betul bagaimana cara menata ruang Kota Banjarmasin ke depan. Inilah yang akan menjadi panduan kita dan diakomodir dalam Perda tentang Perubahan Tata Ruang,” terang Ibnu Sina.
Penataan dalam ruang darat, laut, udara, dan lainnya, ia tekankan harus benar-benar diarahkan, agar bisa maksimal, guna menjadikan potensi kota sungai sebagai salah satu andalan nasional, dalam bentuk kawasan strategis Banjar Bakula.
“Kawasan Banjar Bakula yang meliputi Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Barito Kuala, memiliki satu kesatuan perencanaan pembangunan. Soal transportasi misalnya, tidak bisa hanya Banjarmasin saja, namun juga melibatkan kawasan lainnya, agar bisa menjadi satu kesatuan perencanaan,” singkatnya.
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor mengatakan, keselarasan tata ruang Kota Banjarmasin tidak terlepas dari Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi maupun nasional, sehingga perlunya memperhatikan dan memuat kawasan Banjar Bakula lainnya.
Menjawab tantangan itu, program Baiman ditegaskannya, telah memperhatikan kawasan pendukung, dengan dibukanya kawasan-kawasan usaha ekonomi dan keamanan, seperti memberikan ruang untuk pangkalan TNI Angkatan Laut, dan akan membuat Pelabuhan Trisakti Baru di daerah Mantuil. Ini dikatakannya merupakan rekomendasi yang sudah bersesuaian dengan tata ruang provinsi maupun nasional.
“Ini menjadi satu strategi kita agar perekonomian di Banjarmasin lebih melesat, sehingga zona-zona usaha, baik dari pembangunan pelabuhan, kegiatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur lainnya, akan menjadi kekuatan yang besar mendatangkan kesejahteraan bagi mayarakat,” paparnya.
Editor : Ahmad MT