JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Universitas Cahaya Bangsa (UCB) Banjarmasin melaksanakan Yudisium Sarjana Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat serta angkat sumpah Profesi Ners, bertempat di salah satu hotel berbintang, Selasa (9/11/2021).
“Ada sebanyak 114 peserta yudisium yang terdiri dari 73 orang Profesi Ners dan 55 Sarjana Ilmu Keperawatan serta 13 orang dari Ilmu Kesehatan Masyarakat,” ungkap Rektor UCB Dra. Hj. Sri Erliani, M.M., M.M.Kes. kepada jurnalkalimantan.com, selepas kegiatan.
Dirinya berharap kepada alumni bisa diterima di tengah masyarakat, dan terserap sebagai tenaga kerja profesional.
“Tentunya kita berharap kepada alumni UCB ini bisa bermanfaat bagi masyarakat secara umum, lantaran bagaimanapun tenaga kesehatan menjadi garda terdepan bagi tenaga medis di Indonesia, terutama dalam menangani Covid-19,” tegasnya.
Berkaitan dengan rencana pemberlakuan Perkuliahan Tatap Muka (PTM), lanjut Rektor UCB, pihaknya akan berusaha menerapkannya dengan menggunakan sistem blended learning.
“Yakni ada sebagian dilakukan dengan daring dan sebagian tatap muka, terutama untuk program-program yang terkait dengan praktikum,” jelasnya.
“Misalnya untuk mata kuliah yang terkait dengan keahlian mahasiswa di lahan praktik, itu harus dilakukan di laboratorium sebagai bekal dahulu. Sedangkan untuk program Profesi Ners, pihak rumah sakit sudah mau menerima lagi mahasiswa kami untuk melakukan praktik klinik, lantaran kasus Covid-19 mulai turun,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Cahaya Bangsa Dr. Akhmad Murjani, M.Kes., S.H., M.H. menambahkan, berkaitan dengan rencana PTM, pihaknya akan mengagendakan dan melakukan pemetaan.
“Apakah nantinya full semuanya PTM atau sebagian saja bergiliran, sehingga nanti semuanya dapat jatah tatap muka,” katanya.
Dirinya menilai, PTM sangat penting dijalankan, untuk melakukan penguatan terhadap pemahaman materi kuliah, lantaran ada beberapa hal yang tidak bisa didiskusikan dengan sistem daring.
“Sehingga dengan tatap muka bisa lebih banyak menggali hal-hal yang selama ini belum didapatkan selama daring,” paparnya.
“Jadi, teknis-teknis di lapangan dan sebagainya, dengan tatap muka inilah penggalian ilmunya lebih diperkuat lagi, sehingga PTM ini sangat penting sekali dan banyak manfaatnya,” sambungnya.
Sedangkan untuk kesiapan melakukan PTM, Dr. Akhmad Murjani, M.Kes., S.H., M.H. menegaskan, civitas academica di UCB sudah menjalani vaksinasi.
“Jadi, kami sudah siap untuk melakukan PTM, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya.
Saprian / Ahmad MT