UT Banjarmasin dan Arutmin Hadirkan Prototype TK untuk Warga Sekitar Tambang Kintap

Foto Bersama Direktur UT Banjarmasin Ir. M. Priono. M. Si. Seusai Melaksanakan Kegiatan PKM Nasional "Prototype Taman Kanak-Kanak di Tapin

JURNALKALIMANTAN.COM, TAPIN — Universitas Terbuka (UT) Banjarmasin bekerja sama dengan PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap dan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), sukses melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Nasional dengan tema “Prototype Taman Kanak-Kanak bagi Warga Sekitar Area Tambang”.

Kegiatan yang berlangsung di Nawasena Corner pada Selasa (21/10/2025) ini menjadi wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan sarana pendidikan anak usia dini di wilayah sekitar pertambangan.

[feed_them_social cpt_id=59908]

Program PkM ini merupakan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pada bidang pengabdian kepada masyarakat.

Melalui kolaborasi ini, dihadirkan inovasi berupa prototype Taman Kanak-kanak yang dirancang sebagai model PAUD di kawasan tambang, baik untuk anak-anak pekerja maupun warga sekitar.

Prototype tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan lembaga PAUD di wilayah tambang lainnya, mengingat masih terbatasnya fasilitas PAUD di Kabupaten Tanah Laut.

Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, antara lain Kepala Teknik Tambang PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap Dedi Heriyanto, dosen Universitas Lambung Mangkurat, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Laut, Bunda PAUD Kecamatan Kintap, BKKBN Kecamatan Kintap, mahasiswa UT, serta masyarakat sekitar area tambang.

Selain perancangan prototype, mahasiswa Program Studi PGPAUD UT Banjarmasin juga terlibat dalam sesi edukasi dan diskusi mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini.

Kolaborasi lintas institusi ini menunjukkan komitmen kuat antara dunia akademik, industri, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan pertambangan.

Kegiatan ini sekaligus membuktikan bahwa sinergi multipihak mampu melahirkan solusi konkret bagi peningkatan kesejahteraan dan akses pendidikan masyarakat.

Prototype TK yang dihasilkan diharapkan dapat direplikasi dan dikembangkan di wilayah tambang lainnya di Indonesia.

(Sumber : UT Banjarmasin)

[feed_them_social cpt_id=57496]