JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan surat melalui Menteri Haji dan Umrah, pada Sabtu (9/4/2022), yang mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 H dengan total kuota jemaah mencapai 1 juta orang.
Pada pengumuman tersebut juga menyebutkan, bahwa haji tahun ini akan dilakukan dengan ketentuan: terbuka untuk mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan telah menerima vaksinasi lengkap Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi.
Kedua, jemaah yang berasal dari luar kerajaan wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan.
Menanggapi pengumuman tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, menyambut positif dan menyampaikan rasa syukur, atas kepastian keberangkatan calon jemaah haji Indonesia tahun ini.
“Alhamdulillah, jemaah haji Indonesia bisa berangkat tahun ini. Ini kabar yang sangat ditunggu,” ungkap Menag di Jakarta, melalui siaran persnya, yang dikutip Senin (11/04/2022).
Ditambahkannya, batalnya pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia dalam dua tahun terakhir, telah menyebabkan kerinduan yang mendalam untuk ke Tanah Suci.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi yang memberi kesempatan tahun ini bagi jemaah Indonesia untuk memenuhi panggilan beribadah haji,” tuturnya.
Ia menegaskan, berapa pun kuota yang diberikan, Indonesia siap menyelenggarakan haji, karena persiapan dengan berbagai skenario pemberangkatan telah dilakukan.
“Kita akan optimalkan berapa pun kuota nanti yang diberikan untuk Indonesia. Bahkan, kalau bisa kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, yang menyampaikan kepastian adanya keberangkatan jemaah dari luar Saudi ini, telah membuka seluruh simpul persiapan penyelenggaraan yang selama ini terus dilakukan.
“Kepastian adanya kuota ini akan segara kami tindak lanjuti dengan finalisasi sejumlah langkah taktis yang telah dilakukan, baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi,” sebutnya.
Menurut Hilman, waktu yang tersedia tidak banyak. Sehingga, pihaknya akan bekerja cepat dalam merampungkan persiapan, termasuk yang terkait dengan teknis pemilihan jemaah berhak berangkat sesuai ketentuan Arab Saudi dan pembinaan manasik bagi mereka.