Sindikat Perdagangan Bayi Internasional Terbongkar, Enam Balita Diselamatkan

Kabid Humas Polda Jabar saat memberikan keterangan pada media.(Foto : Ist)

JURNALKALIMANTAN.COM, JAWA BARAT – Sebuah operasi besar yang dilakukan Polda Jawa Barat berhasil mengungkap jaringan perdagangan bayi berskala internasional yang telah beroperasi sejak tahun 2023.

Dalam pengungkapan ini, enam balita berhasil diselamatkan, dengan lima di antaranya baru saja dipulangkan dari Pontianak, Kalimantan Barat.

Pengungkapan ini menunjukkan betapa terorganisir dan masifnya sindikat ini, yang bahkan mempersiapkan bayi sejak masih dalam kandungan untuk diperjualbelikan.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa para pelaku terlibat dalam berbagai peran, mulai dari perekrut ibu hamil, pengasuh bayi, pemalsu dokumen seperti akta kelahiran dan paspor, hingga kurir pengiriman ke luar negeri.

“Kelompok ini menargetkan bayi-bayi yang kemudian akan dikirim ke Singapura. Mereka bekerja sangat sistematis, dari proses perekrutan hingga pengurusan identitas palsu,” ujar Kombes Hendra, dilanair pada laman resmi Humas Polri, Kamis (17/7/25).

Sebanyak 12 tersangka telah diamankan, dengan satu di antaranya berinisial SH atau LSH.

Dari tangan mereka, polisi menyita berbagai dokumen palsu, termasuk paspor dan akta kelahiran.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar menambahkan bahwa sebagian besar bayi yang hendak dikirim ke luar negeri berasal dari wilayah Jawa Barat.

Ia mengungkap kasus ini bermula dari laporan dugaan penculikan anak.

“Setelah kita selidiki, terungkap jaringan yang lebih besar. Total ada 24 bayi yang diduga menjadi korban,” jelas Kombes Surawan.

Pihak kepolisian kini tengah bekerja sama dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri untuk mengembangkan kasus ini, mengingat jangkauannya yang melampaui batas negara.

“Kasus ini bukan sekadar tindak kriminal biasa. Ini kejahatan kemanusiaan lintas batas. Penyelamatan ini adalah bentuk komitmen kami melindungi masa depan anak-anak Indonesia,” tegasnya.

Pengungkapan ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan masyarakat serta sinergi antar lembaga dalam memberantas perdagangan anak yang kian canggih dan terorganisir.

(Humas Polri/Ang)