Nelayan Tabanio : Stok BBM Cukup, Masalah Timbul Jika Ada yang Menjual Lagi

Haji Kabul (Nelayan Tabanio)

JURNALKALIMANTAN.COM, TANAH LAUT – Kalangan nelayan di Desa Tabanio, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, meyakini pasokan Bahan Bakar Minyak bersubsidi dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBU-N) setempat, sebenarnya sangat mencukupi untuk kebutuhan melaut. Menurut mereka, persoalan kelangkaan muncul akibat ulah oknum yang diduga menjual kembali jatah BBM tersebut untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

“Yang penting, asal nelayan menggunakan BBM untuk melaut, dipastikan BBM sangat mencukupi,” ujar Haji Kabul, salah seorang nelayan di sela mediasi di Kantor Kepala Desa Tabanio, Kamis (9/10/2025).

Ia merinci bahwa SPBU-N menyalurkan BBM untuk 173 kapal setiap bulannya. Setiap kapal mendapatkan kuota sekitar 540 liter dengan Harga Eceran Tertinggi Rp6.800 per liter. Jumlah tersebut, menurutnya, pas untuk kebutuhan melaut selama 15 hari.

Haji Kabul menggambarkan betapa vitalnya BBM subsidi bagi keberlangsungan hidup mereka.

“Saya punya 4 unit kapal. Setiap kapal saya harus mengeluarkan dana berlayar sekitar 20 jutaan rupiah, dengan 5 awak kapal,” ungkapnya.

Ketergantungan pada SPBU-N ini juga disuarakan nelayan lainnya. Mereka mengaku sangat kesulitan jika SPBU-N tidak beroperasi, karena harga BBM di luar bisa melonjak hingga dua kali lipat. Pemilik SPBU-N, Hj. Nurul Tasiah pun mengonfirmasi bahwa penyaluran BBM selama ini sudah sesuai dengan kuota dan aturan yang berlaku.

Namun, akibat perselisihan yang terus berlanjut di tengah masyarakat terkait distribusi BBM ini, pihak pemasok mengambil langkah tegas. Advokat Bujino K Salan, selaku Kuasa Hukum Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD), mengumumkan bahwa operasional SPBU-N akan dihentikan sementara hingga waktu yang tidak ditentukan.

“Jika masyarakat Tabanio terus berselisih terkait distribusi BBM, pihak kami merasa dirugikan,” kata Bujino.

“Kami mau lihat, apakah nelayan di sini memenuhi persyaratan untuk menerima BBM. BBM jangan dijual untuk mendapatkan keuntungan,” pungkasnya, menekankan bahwa BBM tersebut adalah uang rakyat yang disubsidi pemerintah.

(Ian)