JURNALKALIMANTAN.COM, DENPASAR – Bank Kalsel mencatat pencapaian gemilang dengan modal dasar tertinggi mencapai Rp3,8 triliun pada tahun 2025. Angka tersebut jauh melampaui batas Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bagi bank umum.
“Alhamdulillah, akhirnya Bank Kalsel lepas dari masa krisis berkat sinergi kuat antara pemegang saham, manajemen, dan seluruh karyawan,” ujar Direktur Kepatuhan Bank Kalsel Mitra Damayanti, mewakili Direktur Utama Fachrudin, dalam kegiatan Media Gathering bersama insan pers di Bali, Kamis (16/10/2025).
Menurut Mitra, pencapaian tersebut bukan sekadar angka, tetapi juga wujud komitmen Bank Kalsel dalam memperkuat struktur permodalan serta memperluas ekspansi usaha secara berkelanjutan.
“Saat ini posisi modal kami telah mencapai Rp3,8 triliun dan berhasil melewati masa kritis sejak 2024. Capaian ini juga berkat dukungan media yang terus menyebarkan informasi positif,” jelasnya.
Mitra turut menyampaikan apresiasi kepada insan media yang dinilai berperan penting menjaga kredibilitas dan transparansi lembaga perbankan. “Media adalah mitra strategis sekaligus penggerak literasi publik. Pemberitaan yang objektif membantu kami menjaga kepercayaan dan akuntabilitas,” tegasnya.
Sinergi dengan Media dan Pertumbuhan Positif
Kegiatan Media Gathering Bank Kalsel yang berlangsung 15–17 Oktober 2025 di Bali mengusung tema “Media sebagai Katalis Demokrasi: Penangkal Disinformasi dan Penjaga Transparansi.”
Acara ini menjadi wadah memperkuat kolaborasi antara dunia media dan lembaga keuangan daerah.
Mitra menegaskan, di era keterbukaan informasi, media memiliki peran vital dalam menjaga literasi dan kepercayaan publik.
“Kami berharap insan pers terus berperan dalam peningkatan literasi keuangan dan mendukung program CSR Bank Kalsel,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan Kinerja Bank Kalsel Dedy Setiawan memaparkan kinerja keuangan triwulan III tahun 2025.
Ia menyebutkan, aset Bank Kalsel tumbuh di atas rata-rata perbankan nasional, mencerminkan kinerja yang solid di tengah dinamika ekonomi nasional.
“Pertumbuhan aset kami tertinggi dibanding rata-rata perbankan di Indonesia. Ini bukti Bank Kalsel mampu menjaga momentum positif,” ujarnya.
Selain itu, Dedy juga mengungkapkan rencana ekspansi Bank Kalsel ke Kalimantan Tengah, dimulai dengan pembukaan cabang di Kabupaten Kapuas yang mengusung layanan berbasis syariah.
Media dan Tantangan Disinformasi
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, peserta juga mendapatkan sesi pengayaan dari Redaktur Pelaksana Tempo, Mustafa Silalahi. Ia menekankan pentingnya peran media sebagai penangkal disinformasi dan hoaks yang berpotensi menggerus kepercayaan publik.
“Media harus menjadi benteng utama melawan arus disinformasi. Dengan menjaga akurasi dan independensi, media membantu publik tetap mendapatkan kebenaran informasi,” ujar Mustafa yang akrab disapa Moses.
Melalui kegiatan ini, Bank Kalsel berharap sinergi dengan media semakin kuat dalam menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan daerah, serta menjadi contoh transparansi dan tata kelola yang baik di tingkat regional.
(Ian)