JURNALKALIMANTAN.COM, TANAH BUMBU –Banjir di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) seakan sudah menjadi langganan ketika curah hujan meningkat, hingga membuat sungai meluap, dan merendam pemukiman warga.
Setidaknya hal ini sudah sering dikhawatirkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, M. Nur, yang juga putra asli Tanbu ini. Untuk itu ia menegaskan, perlu ada solusi mengatasi masalah ini, karena sudah hampir setiap tahun terjadi.

“Perlu ada terobosan baru dan solusi jitu untuk menanggulangi banjir ini, agar ke depan kita bisa mengurangi wilayah terdampak banjir. Syukur-syukur bisa menanggulanginya sampai bencana banjir ini tidak terjadi lagi,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanbu, M. Alpiya Rakhman, juga mendesak adanya penanganan yang lebih komprehensif.
“Ke depannya perlu dipikirkan solusi, apakah perlu membuat kanal air atau normalisasi sungai, agar dapat mengurangi kedangkalan dasar sungai, sehingga ketika curah hujan tinggi kembali melanda Tanbu, dapat cepat diantisipasi,” ujar politikus dari Partai Gerakan Indonesia Raya tersebut.
Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (4/9/2020). Sebanyak 14.891 jiwa terdampak banjir yang terjadi di dua lokasi yakni Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Editor : Ahmad MT