JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Penanganan banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), dinilai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia utusan Kalsel, Habib Abdurrahman Bahasyim (Habib Banua), terkesan lambat dan tidak kompak, hingga berdampak terhadap banyaknya pengungsi yang kekurangan makanan dan pakaian.
Untuk itu, ia menyerukan pemerintah pusat dan jajarannya datang ke Kalsel, biar melihat langsung kesusahan rakyat.
“Saya berharap pemerintah pusat, khususnya Menteri Sosial untuk blusukan ke Kalsel, jangan cuma cari pemulung di Jakarta. Sekarang di Kalsel ribuan rumah terkena banjir parah, mereka harus dibantu secepatnya,” tegasnya.
Ditambahkannya, kesehatan para pengungsi harus diperhatikan, karena dikhawatirkan terdapat penyakit menular setelah banjir.
Selain itu, Habib Banua juga menyoroti penanganan banjir yang terkesan tidak terintegrasi antara instansi terkait. Semua dinilainya jalan sendiri, akibatnya di mana-mana masyarakat meminta bantuan, dan ada juga yg mengumpulkan bantuan secara mandiri.
“Saya sangat prihatin dan menangis melihat kondisi ini,” ucap Habib Banua.
Ia juga mendorong Pemerintah Provinsi Kalsel mengambil langkah cepat, mengkalkulasi kerugian masyarakat, dan menyediakan bantuan, termasuk mempercepat evakuasi para korban.
“Jangan sampai korban jiwa bertambah seperti di Hulu Sungai Tengah,” tegas Habib Banua.
Editor : Ahmad MT
