JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR -_ Perhelatan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 tentu masih hangat untuk diperbincangkan, termasuk di Kabupaten Banjar yang berjuluk Bumi Serambi Makkah ini.
Sepeti diketahui, ada tiga pasangan calon (paslon) yang berlomba menjadi pucuk pimpinan di kabupaten terluas ketiga di Provinsi Kalimantan selatan tersebut.
Dua paslon dari jalur partai politik, dan satu dari jalur independen.
Namun, siapakah dari calon bupati ini yang mempunyai gestur atau ekspresi paling cocok untuk memimpin Kabupaten Banjar?
Menurut pakar mikro ekspresi, Alisyahbana mengatakan, gambaran seseorang atau biasa disebut gestur, sebenarnya biasa dilihat dari kesehariannya.
“Gestur dan postur adalah bagian dari bahasa tubuh untuk berkomunikasi secara non verbal. Semua ditunjukkan secara alami ketika seseorang ingin menyampaikan informasi, tapi tidak bisa diucapkan dengan kata-kata,” jelas Alisyahbana kepada jurnalkalimantan.com, Senin (05/10/2020).

Meneropong kepada calon bupati nomor urut 01, menurut Alisyahbana, H. Saidi Mansyur adalah sosok ekspresif.
“Dari fisiognomi dan gesturnya, H. Saidi mempunyai kemampuan menggunakan seluruh tubuh atau fisiknya, untuk mengekspresikan ide dan perasaan dalam menentukan setiap langkahnya,“ urainya.
Sedangkan calon Bupati Banjar nomor urut 02, menurutnya mempunyai sudut pandang akan datang.
“Dalam sudut pandang neurolinguistik, Andin Sofyanoor, saya pikir lebih dominan bertipe visual, seorang yang bersudut pandang melihat akan datang,” bebernya.
Untuk calon bupati nomor urut 03, H. Rusli, menurut Alisyahbana bertipe kinestetis.
“H. Rusli lebih cenderung bertipe kinestetis. Dilihat dari gestur pergelangan dan telapak tangannya, beliau mempunyai keterampilan menggunakan tangan untuk mengubah atau membuat sesuatu. Artinya, seringkali beliau mengekspresikan pikiran dengan tindakan,” tambahnya
Namun, menurut praktisi yang senang berfilsafat ini, gestur adalah gambaran seseorang, tepat atau tidaknya, itulah uniknya manusia
“Manusia adalah Mahakarya yang tidak pernah habis untuk dipelajari”, tutupnya dengan bijak
Editor : Ahmad MT