JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Geliat perkembangan Timnas Sepakbola Indonesia di bawah Ketua Umum PSSI Erick Tohir, ternyata turut mendapat apresiasi dari masyarakat Kota Banjarmasin. Bahkan dari hasil survei Lembaga Studi Politik dan Pemerintahan (LSPP) Kalimantan Selatan, nama Menteri BUMN tersebut mendapat 0,74% suara dari harapan warga agar bisa menjadi calon gubernur di Banua.
Setidaknya hal ini disampaikan Direktur Riset LSPP Safa Muzdalifah, saat konferensi pers di Kafe Tanamera, Jalan Gatot Subroto Banjarmasin, Jumat malam (29/03/2024).
Menurut keterangan Ketua Tim Riset Fadli, suara tersebut berasal dari kalangan Generasi Z, yang rentang usianya di bawah 22 tahun.
“Hasil survei yang berbeda dari biasanya memang berasal dari mereka,” jelasnya saat dikonfirmasi.
Sedangkan peraih suara terbanyak untuk bakal calon gubernur dari masyarakat Kota Banjarmasin adalah Muhidin, tembus 37,50%. Nama mantan Wali Kota Banjarmasin dan Wakil Gubernur Kalsel saat ini tersebut memang muncul di hampir setiap 13 kabupaten/kota yang disuvei, hingga totalnya meraih 24,07% se-Kalsel, disusul Ibnu Sina 15,90%.
“Berikutnya ada Hasnuryadi Sulaiman (11,57%), Denny Indraya (6,79%), Rosehan NB (5,71%), Zairullah Azhar (5,56%), dan nama-nama lainnya di bawah 5%,” jelas Safa Mudzalifah.
Para awak media pun menanyakan tidak adanya nama istri Gubernur Sahbirin Noor, yakni Raudatul Jannah. Padahal Kepala Dinas Kesehatan Kalsel tersebut ramai diperbincangkan warganet.
“Waktu survei yang kami lakukan adalah dari 26 Februari s.d. 3 Maret. Andaikan waktu survei itu dilakukan sekarang, saya pikir nama Ibu Raudatul Jannah akan muncul,” jelas Farah, Direktur Eksekutif LSPP.
Pihaknya pun berniat akan melakukan survei lanjutan, ketika sudah ada pasangan resmi yang ditetapkan oleh KPU nanti.
Adapun nama-nama bakal calon bupati/wali kota yang mencuat di posisi teratas dari hasil survei ini adalah Sahrujani di Hulu Sungai Utara, Aulia Oktafiandi di Hulu Sungai Tengah, Hermansyah di Hulu Sungai Selatan, Mukhyar di Banjarmasin, Aditya Mufti Arifin di Banjarbaru, Yamani di Tapin, Sukamta di Tanah Laut, M. Syaripuddin di Tanah Bumbu, Rifani di Tabalong, Abdul Hadi di Balangan, Rahmadianor di Barito Kuala, Andi Rudi Latif di Kotabaru, dan Muhammad Rofiq di Kabupaten Banjar.
Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode multistage random sampling, melibatkan 1.074 sampel di 13 kabupaten/kota, yang validasi datanya dibandingkan dengan daftar pemilih tetap Pemilu 2024.
(Ian)
