JURNALKALIMANTAN.COM, TANAH LAUT – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan, didampingi jajaran Divisi Keimigrasian, mengikuti Operasi Gabungan Tim Pengawasan Orang Asing (Opsgab Timpora) Laut Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2023, di perairan Tabanio, Kabupaten Tanah Laut.
Turut hadir institusi terkait, termasuk Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banjarmasin, Bea Cukai, Karantina Kesehatan, Administrator Pelabuhan (Hubla), Pangkalan TNI AL Banjarmasin, dan perusahaan Adaro Taboneo Port.
Operasi gabungan ini dilakukan dengan memerikasa kapal angkut batu bara Paraskevi 2, dengan awak kapal WNA Filipina yang berjumlah 21 orang sebagai sasaran pemeriksaan.
Pihaknya memastikan kelengkapan dokumen serta memeriksa izin dari KSOP, informasi jumlah tenaga asing, dokumen paspor dan bea dan cukai, serta kesehatan awak kapal. Semua aspek tersebut menjadi perhatian penting dalam rangka memenuhi standar dokumen bagi kapal asing.
Dalam operasi ini, Kakanwil dan para Kepala Divisi secara langsung memantau Pelabuhan Apung Taboneo yang baru ditetapkan sebagai Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), yang merupakan bagian dari Kantor Imigrasi Kelas I Banjarmasin.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dokumen yang diberikan oleh kapten kapal tersebut dinyatakan lengkap dan memenuhi standar dokumen keimigrasian bagi kapal asing.
Kakanwil Faisol Ali mengungkapkan pentingnya sinergi antara institusi terkait dalam menjalankan operasi gabungan ini.
“Kami berupaya meningkatkan sinergi antara KSOP Banjarmasin, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina Kesehatan, Administrator Pelabuhan (Hubla), dan instansi terkait lainnya. Kolaborasi yang baik antarinstansi ini akan memberikan perlindungan dan keamanan yang lebih baik dalam aktivitas maritim di Kalimantan Selatan,” ungkapnya.
Faisol menegaskan, operasi gabungan ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mengawal kegiatan kelautan dan menjamin keselamatan serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Dengan adanya sinergi yang kuat antara instansi terkait, ia berharap kegiatan operasi semacam ini dapat memberikan dampak positif dalam mengamankan perairan serta mendukung kelancaran aktivitas pelayaran, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di wilayah Kalimantan Selatan.