JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pembangunan bendungan Riam Kiwa di Kabupaten Banjar saat ini terkendala pembebasan lahan. Hal itu dikarenakan Kawasan bendungan tersebut masuk dalam kawasan hutan.
“Kawasan bendungan seluas 771 hektare, hanya 8,3 hektare area di luar kawasan hutan yang diperuntukkan bagi pembangunan non kehutanan atau APL,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel Ahmad Solhan, di DPRD Kalsel, kemarin.
Penyelesaian persoalan sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup agar kawasan bendungan tersebut bisa dikeluarkan dari kawasan hutan.
“Saya berharap pembebasan lahan dapat diselesaikan sebelum bulan Agustus 2023,” jelasnya.
Ditambahkannya, menurut informasi dari Balai Wilayah Sungai, proyek tersebut sudah dalam tahap persiapan lelang di Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR melalui Pokja Khusus di Jakarta, dengan mempertimbangkan sumber dana dan skala pekerjaan. Proses lelang proyek pembangunan bendungan ini diperkirakan rampung pada Agustus mendatang.
“Penyelesaian pembebasan lahan dari kawasan hutan ini harus bisa rampung sebelum proyek fisik dilaksanakan,” tegas Solhan.
Dinas PUPR Kalsel Solhan telah membentuk tim percepatan pembangunan bendungan Riam Kiwa, terutama mencari alternatif penyelesaian agar mengeluarkan lahan bendungan dari kawasan hutan.
“Sudah ada beberapa alternatif, namun perlu dikonsultasikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,” bebernya.
Diakui, rencana konsultasi sudah disampaikan, dan kini tinggal menunggu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi bisa menerima Gubernur Kalsel bersama tim percepatan pembangunan bendungan Riam Kiwa.
“Kita juga minta wakil rakyat untuk membantu proses ini, agar pembangunan bendungan Riam Kiwa bisa segera direalisasikan,” ujar Solhan.
Solhan mengakui keberadaan bendungan Riam Kiwa ini sangat strategis untuk mereduksi atau mengendalikan banjir di Kabupaten Banjar dan menjadi sistem pengairan pertanian.
“Bendungan ini juga akan berpotensi menjadi pembangkit tenaga listrik,”tutupnya.
(YUNN)