Rakerda Kominfo se Kalsel, Kadiskominfotik Banjarmasin Sharing Keberhasilan Dorong Indeks SPBE

Rakerda Kominfo se Kalsel, Kadiskominfotik Banjarmasin Sharing Keberhasilan Dorong Indeks SPBE
Kepala Diskominfotik Banjarmasin saat menyampaikan materinya. (Foto : Diskominfo Bjm)

JURNALKALIMANTAN.COM,BANJARMASIN – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda), yang diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah lingkup pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, serta Dinas Kominfo Kab/kota se Kalsel.

Berlangsung pada sebuah hotel di Banjarmasin, kegiatan bertajuk Transformasi Digital Menuju Kalsel Babussalam dan Mewujudkan Indonesia Emas.

Pertemuan selama 3 hari ini juga dirangkai dengan evaluasi pengelolaan kanal aduan SP4N-Lapor di masing-masing instansi.

Kegiatan menghadirkan Kepala Bappeda Kalsel Ariadi Noor, Kepala Biro Organisasi Setda Kalsel Galuh Tantri Narindra, Kepala BPS Kalsel Martin Wibisono dan Kawil Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan Hadi Rahman.

Selain itu turut andil Kepala Diskominfotik Banjarmasin Windiasti Kartika, ST, MT, yang menjadi narasumber dalam topik pengelolaan SPBE 4.0.

Hal ini tentu tak lepas dari keberhasilan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Pemko Banjarmasin yang tahun demi tahun terus mengalami peningkatan pesat.

Windi juga menyambut baik pelaksanaan rakerda yang digagas Diskominfo Kalimantan Selatan.

Menurutnya, untuk mencapai keterpaduan layanan digital nasional, memang sudah sepatutnya diperlukan arsitektur SPBE yang terintegrasi, untuk menunjang transformasi digital

“Artinya bagaimana kami merancang domain, komponen serta indikator-indikator lainnya yang mendukung arsitektur SPBE, ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau pengguna layanan,” jelasnya.

Ia pun berharap, keberhasilan Banjarmasin dalam mendorong indeks SPBE, ini dapat menjadi contoh bagi Kabupaten/kota lainnya.

Diketahui, program pemerintah pusat untuk mendorong terciptanya transformasi digital yang efektif dan berkesinambungan itu dikemas dalam 9 layanan SPBE prioritas, meliputi layanan kesehatan, pendidikan, bantuan sosial, administrasi berbasis kependudukan, transaksi keuangan negara terpadu, satu data Indonesia, Integrasi portal service, layanan aparatur, serta SIM online.

Sementara pada momentum rakerda kali ini, secara garis besar berfokus pada pembahasan arah kebijakan transformasi digital mengacu pada RPJPD 2025-20245 dan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan, Integrasi data sektoral berkualitas dalam pengelolaan portal Satu Data Indonesia, serta penguatan layanan aduan masyarakat maupun pelayanan publik yang responsif, cepat dan tuntas.

Kepala Kominfo Provinsi Kalimantan Selatan M. Muslim dengan sejumlah topik pembahasan yang dikaji mengharapkan dapat memperkuat sinergitas dan kolaborasi antar 13 Kab/kota.

“Respon pemerintah harus cepat di semua level, baik provinsi maupun kabupaten/kota, sehingga keluhan masyarakat bisa ditangani dengan lebih baik,” ujarnya, Selasa (29/10/2024) siang.

Sejalan dengan hal itu, tak kalah penting, ia mengingatkan soal Moratorium (penangguhan, red) aplikasi yang kini mesti dikebut agar efisiensi tata kelola pelayanan menyambut transformasi digital itu bisa dicapai.

“Sesuai arah kebijakan pusat, memang dengan banyaknya aplikasi yang jumlahnya mencapai puluhan ribu ini menjadi masalah yang perlu ditata ulang,” terangnya lagi.

“Artinya aplikasi tambahan tetap diperbolehkan, namun harus terintegrasi dengan sistem yang ada,” pungkasnya.

(Hik/Achmad M)