JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Walau pendapatannya turun drastis 70 persen, usaha jasa reparasi dan pembuatan cincin yang dijalankan Ujang Kusianor, ternyata masih mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
“Ya dulunya saya punya 4 karyawan, sekarang tinggal 2 pekerja saja,” terangnya kepada Jurnal Kalimantan, saat ditemui di tempat usahanya, komplek Andai Jaya Persada Blok D, nomor 6 RT. 34, Kecamatan Banjarmasin Utara, Sabtu (04/07/2020).
Sejak 20 tahun lalu, usaha yang dirintis pria berusia 40 tahun ini pernah menjadi primadona pada masanya, dan sekarang ikut terdampak wabah virus corona.
Sebelum pandemi, pendapatan yang diperoleh Ujang bisa menembus Rp20 juta-an sebulan, dan kini hanya mampu menghasilkan sekitar Rp8 juta–Rp10 juta.
“Masih bisa bertahan karena masih ada jaringan permintaan yang aktif, masih ada penggemarnya,” ungkapnya bersyukur.
Sedangkan untuk asal pelanggan, menurut ayah 2 anak ini kebanyakan datang dari dalam kota Banjarmasin, dan sisanya ada dari luar daerah. Rata-rata meminta untuk dibuatkan cicin, reparasi, perbaikan dan ganti model.
“Untuk biaya jasa yang disediakan tergantung tingkat kesulitannya, mulai dari Rp20.000,- sampai Rp100.000,-,” kata pria ramah ini.
Untuk bisa bertahan di kondisi sekarang, ia selalu aktif melakukan promosi membuka jaringan, agar bisa terus menambah penghasilan.
“Kita berharap kondisi seperti ini cepat berlalu, dan ekonomi kita kembali lancar,” harapnya.
Editor: Ahmad MT