JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penyesuaian jurusan SMK dengan kebutuhan riil dunia kerja di masing-masing daerah.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Bambang Yanto Permono, menilai bahwa saat ini banyak jurusan di SMK tidak relevan dengan potensi dan kebutuhan industri lokal. Hal ini menyebabkan lulusan kesulitan terserap di dunia kerja, sehingga berkontribusi pada meningkatnya angka pengangguran.
“Contohnya di wilayah Kalimantan Selatan bagian barat dan tengah, seperti Balangan atau Tanah Bumbu, potensi lapangan kerja lebih besar di sektor perkebunan dan pertambangan. Seharusnya SMK di wilayah tersebut membuka jurusan yang sesuai dengan sektor tersebut,” ujar Bambang kepada awak media, belum lama tadi.
Politisi partai Demokrat Kalsel menambahkan, DPRD mendorong pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan untuk segera melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan sektor unggulan di setiap kabupaten/kota.
Sebagai langkah konkret, DPRD Kalsel berencana melakukan peninjauan langsung ke sejumlah SMK di daerah guna melihat kondisi jurusan yang ada serta kesiapan sekolah dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.
“Rencananya akan kami tinjau langsung ke lapangan,” tegas Bambang.
Langkah ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam menekan angka pengangguran lulusan SMK, serta menciptakan generasi muda yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri.(YUN)